Wasidarono mengungkapkan, ketika pandemi dua tahun lalu tradisi bagi-bagi kupat jembut masih ada. Namun, dengan protokol kesehatan ketat dan hanya segilintir rumah yang membuat.
"Tahun kemarin ada tapi tidak seramai sekarang," tuturnya.
Ia berharap, nantinya tradisi kupat jembut akan selalu ada saban satu Syawal dan diteruskan oleh generasi muda di kampung Pedurungan Tengah.
"Karena inikan nguri-nguri budaya, ya memang harus dipertahankan," imbuhnya.
Baca Juga:Keren! Puluhan Balon Udara Semarakkan Syawalan di Wonosobo
Kontributor : Aninda Putri Kartika