Kali Gandekan Kota Magelang Tercemar Limbah, Ratusan Kilogram Ikan Ternak Mati Keracunan

Saluran air dipenuhi buih berwarna putih mirip busa sabun.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 15 Juli 2022 | 13:16 WIB
Kali Gandekan Kota Magelang Tercemar Limbah, Ratusan Kilogram Ikan Ternak Mati Keracunan
Situasi terakhir saluran irigasi Kali Gandekan, di Lingkungan Tidar Campur, Magelang Selatan, Kota Magelang, Jumat (15/7/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Dia menduga pencemaran kali berasal dari kegiatan industri tak jauh dari lokasi tersebut. “Saya nggak berani memutuskan darimana sumbernya. Saya hanya sebatas mencari informasi,” kata Eko.

Eko menderita kerugian lebih besar dibanding Haryono. Selain memelihara ikan nila, dia juga mengambangbiakan ikan hias jenis koi.

“Jumlah ikan koi (yang mati akibat keracunan limbah) kami globalkan sekitar 100 ekor. Nila sekitar 1,5 kuintal. Itu baru yang di sini," paparnya.

Koi yang mati rata-rata memiliki nilai jual Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per ekor. Sedangkan untuk ikan nila, dihargai sekitar Rp25 ribu per kilogram.

Baca Juga:Polres Magelang Tahan Guru Ngaji Diduga Cabuli Empat Muridnya

“Untuk koi perkiraan jumlah kerugian Rp2,5 juta. Ikan nilai sekitar Rp3.750.000. Jadi total Rp6.250.000. Itu cuma punya saya saja,” ujar Eko.

Ada sekitar 18 peternak ikan yang bergabung dalam kelompok tani. Masing-masing petrnak ikan rata-rata kehilangan 15kg-150 kg ikan yang mati akibat keracunan limbah.

Selain menuntut ganti rugi, para peternak ikan juga meminta pemerintah mengawasi proses pengolahan limbah pabrik sebelum dibuang ke sungai.   

“Selain ganti rugi juga semoga pengairan di sini tidak tercemar lagi. Kami membutuhkan sekali air. Jika air limbah industri rumah tangga wajar. Tiap hari kami kena nggak masalah," tegasnya.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Baca Juga:Bejat, Guru Ngaji di Magelang Diduga Cabuli 4 Muridnya, Ada yang Sampai Hamil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak