SuaraJawaTengah.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Suharyanto mengharapkan penanganan berbasis desa dibangkitkan lagi di Jawa Tengah.
Seperti penanganan Covid-19, beliau mengimbau agar penanganan Penyakit Mulut dan Kuku juga dimaksimalkan di tingkat desa.
Dalam rakor tersebut, ia menyampaikan 4 strategi utama dalam penanganan PMK berbasis desa.
Empat strategi tersebut antara lain yaitu biosecurity, pengobatan, vaksinasi dan potong bersyarat di tingkat desa.
Baca Juga:Gara-gara PMK, Australia Serukan Semua yang Kembali dari Bali Agar Tasnya Diperiksa
Ia menyampaikan, penanganan PMK melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari perangkat desa, pekerja bidang kesehatan hewan di desa, petugas kesehatan hewan mandiri, serta Babinsa dan Bhabinkamtibnas.
Terkait pembiayaan, penanganan PMK di tingkat desa di Jawa Tengah dapat menggunakan dana swadaya atau dengan Dana Desa (aspek ketahanan pangan dan darurat) seperti Dana Ternak.
Di samping menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT), Yogyakarta juga mendapat anggaran dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Sehingga diyakini bahwa banyak masyarakat di Jawa Tengah yang akan membantu.
Empat desa di Yogyakarta yang mampu melakukan pengendalian PMK dengan baik akan mendapatkan apresiasi atau penghargaan khusus baik dari Satgas Nasional maupun dari Kementerian Pertanian.
Sebagai informasi, rakor dihadiri oleh Satgas PMK Daerah dari kabupaten dan kota, TNI, Polri, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, BPBD Provinsi, Bapeda serta perwakilan dari dinas terkait.
Baca Juga:Ngeri! Kasus PMK di Jateng Tembus 54.086, 494 Ekor Hewan Ternak Mati
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Daerah Provinsi Jawa Tengah sekaligus Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE, MM, menyampaikan informasi terkini terkait situasi PMK di wilayahnya.
- 1
- 2