Menurutnya kondisi seperti ini baru pernah terjadi pada tahun ini. Meski tidak sampai masuk ke permukiman warga, dirinya meminta ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten karena banyak warga yang khawatir.
"Tadi hujan deras dari jam satu iang. Terus mulai banjir sekitar pukul setengah tiga sore. Baru pernah terjadi sih ini. Dari dulu tinggal di sini belum pernah banjir," terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho membenarkan adanya peristiwa banjir bandang ini. Ia menjelaskan penyebab peristiwa banjir dikarenakan adanya pengurasan dan normalisasi embung.
"Untuk kejadian kemarin, penyebabnya adalah BPTU Sapi melakukan pengurasan dan pendalaman bak tampung kotoran sapi dengan cara penyodetan (mengalirkan air ke saluran lain)," jelasnya.
Baca Juga:Sejumlah Kecamatan di Padang Pariaman Terendam Banjir, Ratusan Kepala Keluarga Dievakuasi
Menurutnya, saat hujan terjadi, tiba-tiba debit air mengalami peningkatan masuk kedalam bak penampungan sehingga terjadi air keluar tidak terkontrol yang menyebabkan banjir bandang terjadi di wilayah tersebut.
"Kemungkinan untuk kejadian sore ini masih ada hubungannya dengan kejadian kemarin," lanjutnya.
Pihaknya hingga kini masih mendata laporan dampak banjir bandang tersebut. Ia mengklaim air tidak sampai masuk ke rumah warga.
"Sampai informasi masuk terakhir, luapan baru berdampak pada akses jalan yaitu menyebabkan aspal terkelupas. Sekarang sedang dalam penanganan oleh UPT PU Cilongok," tuturnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, air sudah mulai surut sejak pukul 17.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga:Musim Sedang Transisi ke Penghujan, Warga Bandung Diminta Waspada Bencana Alam
Kontributor : Anang Firmansyah