"Jika (dalam latihan) ditambah penonton atau media, itu nanti tidak keluar. Makanya kita butuh privasi, kalau ada satu pemain tiba-tiba mau teriak, mau menangis itu bisa lebih bebas," ujarnya.
Menurutnya, saat ini tim sedang berupaya untuk kembali bangkit pascatragedi yang menewaskan 134 orang tersebut. Ia berharap proses tersebut bisa berjalan dengan baik agar nantinya skuad Singo Edan siap untuk menghadapi lanjutan Liga 1 Indonesia.
"Paling penting tim mulai bangkit, kita harus siap untuk Liga 1 dimulai kembali," katanya.
Baca Juga:TGIPF : Tragedi Kanjuruhan Terjadi Karena Penggunaan Gas Air Mata