Gibran Dipuji Usai Terima Anies, Gus Choi: Ada yang Sudah tua, Tapi Berpolitiknya Seperti TK

"Mulut busuk karena otak dan hati busuk. Bandingkan, anak muda belia berpolitik sangat cerdas dan dewasa. Yang tua berpolitik bahlul dan kekanak-kanakan," kata Gus Choi.

Siswanto
Selasa, 15 November 2022 | 15:43 WIB
Gibran Dipuji Usai Terima Anies, Gus Choi: Ada yang Sudah tua, Tapi Berpolitiknya Seperti TK
Calon Presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Novotel Hotel Solo, Selasa (15/11/2022) pagi. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraJawaTengah.id - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Effendi Choirie (Gus Choi) mengapresiasi sikap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang tadi pagi menerima mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan di Solo.

"Karena dia (Gibran) punya hati dan mental yang bagus, terbuka menerima siapapun. Anak muda belia, tapi berpolitiknya dewasa. Ada yang sudah tua, tapi berpolitiknya seperti taman kanak-kanak," kata Gus Choi kepada para jurnalis di Jakarta, hari ini.

Gus Coi berkata demikian ketika diminta menanggapi kritik dari kalangan politikus terhadap Anies Baswedan -- calon presiden dari Partai Nasional Demokrat -- yang menemui  Gibran tadi pagi.

Menurut Gus Choi kalangan tua mestinya memetik pelajaran dari kalangan yang lebih muda dalam berpolitik.

Baca Juga:Ngobrol Santai Sambil Sarapan Bareng Gibran di Solo, PDIP Curigai Anies Lakukan Politik Peceh Belah

"Mulut busuk karena otak dan hati busuk. Bandingkan, anak muda belia berpolitik sangat cerdas dan dewasa. Yang tua berpolitik bahlul dan kekanak-kanakan," kata Gus Choi.

Gus Choi mengatakan silaturahmi merupakan hal yang penting.

"Silaturahmi itu sangat penting, bukan soal mendukung atau tidak," kata dia.

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai Anies Baswedan menemui Gibran memiliki tujuan agar semakin dikenal masyarakat.

"Langkahnya supaya lebih dikenal publik. Dan ingat kalau dia muji-muji Gibran, pasti ada udang, ada batu di balik udang," kata Said di Senayan.

Baca Juga:'Saya Punya Kenangan Masa Kecil di Sini', Anies Baswedan Akui Pernah Punya Paman Petinggi PDIP di Solo

Menurut Said, Anies ingin mendapatkan keuntungan politik dari pertemuan dengan Gibran.

"Iya dong untuk kepentingan dirinya, tidak ada hubungannya dengan Gibran. Itu hanya cari keuntungan politik saja Anies," kata Said.

Mengenai kemungkinan pertemuan itu untuk membicarakan pemilihan gubernur Jakarta, Said berkata:

"Maksudnya itu Anies mau jadi king maker di DKI? Iya, tapi kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies nggak punya partai, Gibran kader PDI Perjuangan. Itulah tricky politik Anies saja untuk mecah belah PDIP Perjuangan."

"Iya dong (memecah belah). Orang Gibran calon kita (PDIP), tiba-tiba dia (Anies) masuk ke situ," Said menambahkan.

Di Solo, Anies mengatakan pertemuan dengan putra Presiden Joko Widodo untuk silaturahmi.

"Alhamdulillah, pagi ini saya bersyukur bisa berada di Solo. Kami berencana menghadiri acara haul. Dan pagi ini senang sekali bisa bersilaturahmi dengan pak wali kota," ujar Anies.

Dalam pertemuan itu, kata Anies, dia dan Gibran hanya berbincang-bincang santai sambil sarapan.

"Ngobrol santai saja tadi dengan Mas Gibran. Tidak ada obrolan khusus termasuk soal politik, kita ngobrol sana sini saja," kata dia.

Anies memuji kepemimpinan Gibran. Di bawah kepemimpinan Gibran, Solo dikatakan Anies: "rapi, bersih tertib, dan mudah-mudahan bisa maju serta berkembang."

Anies juga mendoakan Gibran agar dapat menjalankan kepemimpinan dengan lancar.

Gibran juga mengatakan pertemuan dengan Anies tidak membahas politik, tetapi lebih banyak membahas is perkotaan.

"Tidak bicara masalah politik. Tadi ngobrolin masalah transportasi umum dan problem-problem kota, yang kita jadikan percontohan itu kan tetap Jakarta," kata dia. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini