SuaraJawaTengah.id - Seorang warga tuna netra, Sueb (79) ditetapkan sebagai tersangka setelah melaporkan kehilangan sertifikat tanah miliknya ke Polres Tegal. Polisi memberikan penjelasan terkait alasan penetapan tersangka tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tegal AKP Vonny Farizki mengatakan, Sueb ditetapkan sebagai tersangka pada 12 Januari 2023. "Pasalnya 266 KUHP tentang menempatkan keterangan palsu," kata Vonny saat memberikan keterangan di Mapolres Tegal, Sabtu siang (4/2/2023).
Menurut Vonny, penetapan tersangka tersebut didasarkan pada adanya laporan pengaduan dari warga bernama Khomisah pada 29 Januari 2022. Isi laporannya yakni dugaan tindak pidana memberikan laporan palsu hingga terbit sertifakat tanah baru.
"Kenapa kami mengambil langkah penegakkan hukum, karena kita akan membuka hukum seterang-seterangnya, dan perkara ini bisa diselesaikan secara adil," ujar dia.
Vonny menyebut ada latar belakang transaksi jual beli tanah dalam kasus tersebut. Transaksi itu dilakukan antara istri Sueb dengan Khomisah sepanjang 2010 hingga 2015. Selain kepada Khomisah, Sueb melalui istrinya juga menjual tanahnya ke warga lain bernama Herman.
Dalam transaksi itu, istri Sueb secara bertahap menjual tanah dengan total luas 4.412 meter persegi yang berlokasi di Desa Srengseng, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal. Saat transaksi dilakukan, Khomisah sedang bekerja di Arab Saudi dan mewakilkan urusan pembelian tanah Sueb kepada suaminya.
"Tahun 2015, Khomisah pulang dari Arab dan menanyakan sertifikat tanahnya dan ternyata digadaikan ke bank oleh Sueb dan istrinya di tahun 2009. Tahun 2017, dilakukan pelunasan di bank dan Khomisah menerima sertifikat," ujar Vonny.
Meski sertifikat tanahnya sudah berada di tangan Khomisah setelah diambil dari bank, lanjut Vonny, pada 19 September 2017 Sueb justru membuat laporan kehilangan sertifikat tanah di Polres Tegal. Dalam laporan itu disebut sertifikat tanah hilang dalam perjalanan dari Slawi ke Desa Srengseng pada 2016.
"Laporan Sueb tersebut yang kemudian disangkakan laporan palsu," ujar Vonny.
Baca Juga:Rumit! Mahfud MD Ungkap Deretan Masalah Mafia Tanah, Polisi dan Kejagung Ikutan Pusing
Menurut Vonny, Sueb mengetahui jika sertifikat tanah miliknya sudah diserahkan ke Khomisah selaku pembeli tanahnya. Sebab, sebelum membuat laporan kehilangan di kepolisian, Sueb sempat meminta sertifikat tanah ke Khomisah, namun tidak diberikan.