Kisah Dibalik Diagungkannya Sosok Gus Gur di Kampung Pecinan Semarang, Sang Pembela Minoritas Keturunan Tionghoa

Sosok presiden keempat Republik Indonesia (RI), Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sangat diagungkan oleh masyarakat di Kampung Pecinan, Semarang

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 01 Juli 2023 | 07:19 WIB
Kisah Dibalik Diagungkannya Sosok Gus Gur di Kampung Pecinan Semarang, Sang Pembela Minoritas Keturunan Tionghoa
Sosok presiden keempat Republik Indonesia (RI),  Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sangat diagungkan oleh masyarakat di Kampung Pecinan, Semarang [NU.or.id]

Menurut Ulin sejak diletakkan sinci Gus Dur, sempat ada perdebatan di antara pengurus Rasa Dharma soal hidangan yang disajikan di depan sinci. Rasanya tidak elok menyajikan daging babi di depan Sinci Gus Dur.

"Waktu itu kami sempat berpikir mau memisahkan meja yang ada Sinci Gus Dur dengan hidangan berbeda. Tapi Gus Dur ini kan tokoh anti deskriminasi. Kok kita malah deskriminasi. Akhirnya berdasarkan kesepakatan daging babi kita ganti dengan kambing," jelasnya.

Tiga tahun terakhir ini, Rasa Dharma juga rutin mengadakan kegiatan cengbeng atau istilah lainnya ziarah kubur ke makam Gus Dur di Jombang.

"Dua tahun lalu yang ikut hanya internal aja, tapi kemarin tanggal 24-25 kita buka buat umum. Astusiasnya cukup besar, ada sekitar 40 orang yang ikut ziarah ke makam Gus Dur," tukas Ulin.

Baca Juga:Ini Daftar Tempat Salat Idul Adha 1444 H di Kota Semarang pada 28 Juni 2023

Kontributor: Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak