Pilunya Wanita Korban KDRT di Semarang Meninggal Ditikam Suami, Orang Tua Histeris: Aku Pengen Mati

Pelaku memang dikenal memiliki sifat temperamental dan sering berbuat onar.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 28 Agustus 2023 | 20:39 WIB
Pilunya Wanita Korban KDRT di Semarang Meninggal Ditikam Suami, Orang Tua Histeris: Aku Pengen Mati
Penampakkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) Arisa Ariani tewas dibunuh oleh suaminya sendirinya. Senin (28/8) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Kasus suami bunuh istri menggegerkan Kota Semarang. Akhir hidup Arisa Ariani wanita asal Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang sangat mengenaskan.

Wanita berusia 22 tahun tersebut dibunuh secara keji oleh suaminya sendiri.

Sebelum menghabisi nyawa Arisa, pelaku Yuda Bagus Zakharia sempat cekcot dengan tetangga. Pelaku memang dikenal memiliki sifat temperamental dan sering berbuat onar.

"Sekitar jam 10 malam pelaku di depan rumah ngamuk dan teriak-teriak. Lalu warga pada keluar. Yuda ada apa kok ngamuk-ngamuk," buka Ketua RT 15, RW 2 Sendangguwo, NDK, saat ditemui, Senin (28/8).

Baca Juga:Fakta Baru Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Altafasalya Ardnika Basya Sudah Gelap Mata

"Karena merasa terusik, pelaku lalu mengambil senjata tajam dan bilang kenapa kamu ikut-ikutan. Ini urusan saya," lanjutnya.

Sebelum pihak Polsek Tembalang datang, masalah pelaku dengan tetangganya bisa dilerai. Pelaku bisa diajak ngomong secara baik-baik.

Pelaku dengan tetangga yang cekcok itu di bawa oleh anggota polisi ke kantor Polsek Tembalang. Sebelumnya perempuan berusia 38 tahun itu sudah melapor keributan di wilayahnya ke pihak berwajib.

"Kita tidak tau penyebab pelalu marah-marah. Pelaku kemudian pulang setelah menulis surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya lagi," jelas NDK.

Diduga amarah pelaku saat ribut-ribut dengan tetanga belum reda. Naas, Arisa yang merupakan istri pelaku sendiri jadi sasaran amukkan.

Baca Juga:Praka RM Tega Culik dan Aniaya Penjaga Toko Hingga Tewas, Berapa Gaji Paspampres?

Dengan tega pelaku menghabisi nyawa sang istri yang telah melahirkan dua anak dengan tangannya sendiri.

"Paginya saya saya mendengar kabar duka korban udah nggak ada. Kemungkinan dia dianiaya sampai meninggal," papar NDK.

Korban KDRT

Selama menikah dan hidup dengan pelaku. Arisa ternyata sering jadi korban KDRT. Para tetangga sudah banyak yang tau, tapi enggan ikut campur lantaran takut diancam oleh pelaku.

Terbaru, Arisa dipukul dan dianiaya oleh suami saat malam tirakatan menjelang hari kemerdekan 17 Agustus 2023.

"Kalau bahasa jawanya, pelaku itu udah terkenal galine kene (preman disini)," ucap NDK.

"Yang berani ngomong ke saya itu ibunya. Dia curhat secara pribadi. Kata saya lapor aja bu kasian, tapi anaknya nggak berani mbak takut diancam," tambahnya.

Korban diketahui sudah di makamkan tadi siang pukul 14.00 WIB. Menurut NDK, orang tua Arisa, histeris hingga dia melukai dirinya sendiri lantaran tidak bisa menjaga anak semata wayang.

"Ibu korban benar-benar histeris. Dia sampai melukai dirinya sendiri dengan membenturkan kepala ke tembok. Dan bilang aku pengen mati, aku pengen mati gitu," tukasnya.

Sementara itu, Polsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiyawati, mengatakan Arisa ditemukan tidak bernyawa dan jasadnya penuh luka di tempat tidurnya pukul 04.00 WIB.

"Bagian punggung lebam semua, di kepala ada sedikit goresan. Korban masih mengenakan kaos panjang dan celana pendek," kata Kompol Wahdah.

Kabarnya pihak keluarga sudah mendengar keributan pelaku dan korban sejak pukul 03.00 WIB. Namun tidak ada yang berani melerai maupun menegur.

Saat ini kasus kematian Arisa tersebut sedang didalami oleh unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Semarang.

Kontributor: Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak