Sejarah Snex: Kelompok Suporter Arus Bawah PSIS Semarang yang Dikenal Militan

Salah satu suporter yang telah banyak makan asam kehidupan adalah Semarang Extreme atau biasa dikenal dengan sebutan Snex

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 September 2023 | 14:21 WIB
Sejarah Snex: Kelompok Suporter Arus Bawah PSIS Semarang yang Dikenal Militan
Suporter PSIS Semarang , Snex. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

SuaraJawaTengah.id - Kehadiran suporter di dalam stadion nggak bisa dipandang remeh. Mereka sering kali disebut pemain ke-12 dan turut berpengaruh terhadap hasil pertandingan di atas lapangan.

Dengan jumlah yang nggak sedikit, bahkan bisa mencapai ribuan. Selama 90 menit, suporter bola tidak pernah lelah bernyanyi, melantunkan chant dan sesekali memberi teror untuk tim lawan.

Dinamika kehidupan yang berliku juga turut dirasakan kelompok suporter. Mulai dari sejarah pembentukkan, suka duka ketika mendukung tim kesayangan dan masih banyak hal lainnya.

Salah satu suporter yang telah banyak makan asam kehidupan adalah Semarang  Extreme atau biasa dikenal dengan sebutan Snex. Kelompok arus bawah ini sangat militan dalam memberikan dukungan kepada klub kesayangan PSIS Semarang.

Baca Juga:Gagal Masuk ke Timnas Indonesia, Bek PSIS Semarang Dipinjamkan ke Klub Liga 2

Selain Panser Biru yang memiliki cerita berdiri karena berawal dari keprihatinan tragedi Manahan Solo. Snex juga mempunyai cerita yang hampir sama saat muncul pada 20 Maret 2005 silam.

Edy Purwanto salah satu pendiri sekaligus Dedengkot Snex mengatakan awal mula kelahiran Snex dari ketidakpuasaan anggota Panser Biru saat mengadakan Musyawarah Besar untuk menentukan pemimpin baru.

Saat itu Edy Purwanto didorong sekurangnya 20 korwil untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum. Tetapi ada beberapa pihak yang justru berusaha mencegah agar Edy Purwanto tidak jadi pemimpin Panser Biru.

Karena tidak mau ada keributan, Edy Purwanto memilih legowo dan ia tidak berkenan dicalonkan jadi Ketua Umum.

"Namanya juga dinamika organisasi kadang seperti itu. Yang saya dengar, kalau dipegang Edy nanti Panser Biru dikuasai kelompok rewo-rewo atau garis keras," kata Edy Purwanto saat ditemui di Kawasan Industri Candi, Kecamatan Ngaliyan, Rabu (13/9).

Baca Juga:Pelatih PSIS Semarang Nego ke PSSI Soal Pemainnya yang Berangkat ke Asian Games: Kembali Dulu ke Tim

"Karena sewaktu di Panser Biru, saya yang mengendalikan pasukan arus bawah. Mereka ini suka away ke luar kota tapi diluar koordinasi. Berangkatnya agak semi liar," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini