Kesetiaan Snex dan terus menunjukkan kekuatan besar dalam mendukung PSIS Semarang membuat pihak manajemen luluh. Snex pun diakui dan mendapat fasilitas yang sama dengan Panser Biru.
Itu terjadi ketika PSIS Semarang berhasil masuk babak 8 besar di Senayan. Wali Kota Semarang itu butuh dukungan besar dari kelompok suporter.
"Setelah kami (Snex) diakui, kami diberangkatkan ke Senayan sama dengan Panser menggunakan bus. Masing-masing enam gerbong," papar Edy.
Identik Warna Hitam
Baca Juga:Gagal Masuk ke Timnas Indonesia, Bek PSIS Semarang Dipinjamkan ke Klub Liga 2
Jika Panser Biru identik menggunakan segala atribut berwarna biru. Snex memilih warna hitam sebagai simbol kebesaran kelompok arus bawah.
Dikatakan Edy, Snex bisa dibilang pionir dan pencetus atribut berwarna hitam di kalangan suporter Indonesia.
"Benteng Viola (Persita Tangerang), The Maident (PSIM Yogyakarta), Brigata Curva Sud (PSS Sleman) yang identik dengan warna hitam itu terinspirasi dari Snex," kata Edy.
Awal-awal berdiri, Snex hanya beranggotakan sekitar 300 orang. Namun, sering berjalannya waktu, anggota Snex semakin bertambah dan kini mencapai belasan ribu anggota yang terdaftar di KTA.
"Kami tetap berkoordinasi dengan Panser Biru dan ikut mengkoordinasikan suporter tamu yang datang. Kami juga turut menjalin komunikasi dengan suporter luar seperti The Jack Mania dan Bonex," tandas Edy.
Baca Juga:Pelatih PSIS Semarang Nego ke PSSI Soal Pemainnya yang Berangkat ke Asian Games: Kembali Dulu ke Tim
Kontributor: Ikhsan