Taman Nyamuk
Legenda tentang juras juga pernah didengar mahasiswa jurusan Biologi, Ahsanul Buduri. Lelaki asal Kalimantan ini pertama kali dikenalkan dengan istilah juras oleh seniornya saat masa ospek.
"Kalau menurut saya juras itu seperti tempat rekreasi. Masih ramai buat kumpul-kumpul organisasi atau buat pacaran," ujar lelaki yang akrab disapa Ari tersebut.
Sedangkan di kampus 2, kata Ari banyak spot-spot favorit diantaranya taman nyamuk, taman revo, belakang gedung FITK hingga parkiran dekat laboratorium yang ramai orang-orang kumpul entah diskusi, nongkrong, pacaran dan lain-lainnya.
Baca Juga:Toyota Siap Kolaborasi dengan CATL Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Kapan Realisasinya?
Ari sendiri mengaku lebih nyaman nongkrong atau mengerjakan tugas di taman nyamuk dan revo. Karena di dua taman tersebut terdapat fasilitas colokan stop kontak.
Dia juga mengatakan sempat ada kejadian mahasiswa berpacaran di taman nyamuk yang terlalu berlebihan. Apalagi aksi dua sejoli yang sedang memadu kasih itu ketauan oleh seorang dosen.
"Pernah ramai mahasiswa yang ketauan berbuat tidak senonoh. Dosen sampai bilang di kelas-kelas, kalau selesai kuliah langsung pulang, jangan berduaan di taman," bebernya.
Sementara itu, pengakuan Toni (bukan nama sebenarnya) memilih berpacaran di taman revo selain karena tempat teduh. Lokasi taman revo juga bisa dibilang strategis untuk berjumpa dengan pacarnya.
"Orang yang saya sukai kan anak mahad, sedangkan di mahad itu ada aturan ngga boleh keluar sampai jam 6 sore. Jadi menurut saya taman revo itu tempat yang strategis untuk kami bertemu," terangnya.
Baca Juga:Hasil Piala AFC 2023: Tak Berdaya, Bali United Dilumat Central Coast Mariners 3-6
Selain itu, terdapat tiga tempat lainnya di kampus 2 yang sering dijadikan tempat untuk melepas rindu bagi dua orang sedang jatuh cinta.