"Semenjak bapak meninggal dunia tahun 2018. Banyak lapak yanh ganti semua dengan nama Edi. Pernah didatangi satu-satu suruh ganti, tapi dua minggu kemudian pakai nama Pak Edi lagi," ujar lelaki yang akrab disapa Adi tersebut.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan. Adi sudah mematenkan nama "Tahu Gimbal Pak Edi Asli" di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Diakuinya, sebelum ada delapan lapak yang menggunakan nama serupa. Dulu hanya ada dua nama Pak Edi dan Pak Edy sebagai pelopor jualan tahu gimbal di kawasan Taman Indonesia Kaya.
"Sisi positifnya, orang lebih mengenal Pak Edi. Tapi sisi negatifnya, orang-orang yang harus datang ke sini, malah pada ke sana gitu," papar Adi.
Baca Juga:Sosok Dokter Mufidah Kembali Muncul di Stadion Jatidiri,Tapi Tidak Sebagai Tim Medis PSIS Semarang
Selain sudah mengantongi hak paten, tahu gimbal di lapaknya juga memiliki bumbu dan tekstur gimbal yang berbeda dari lapak-lapak lainnya. Sehingga dia tidak khawatir kehilangan pelanggan.
"Dulu sempat ada tawaran buat buka cabang di beberapa kota seperti Surabaya dan Jakarta. Tapi disini saja (masalah) nama belum beres, makanya belum buka cabang," pungkasnya.
Kontributor : Ikhsan