Tanggapi Hasil Survei, PDIP Klaim Paslon Ganjar-Mahfud Penerus Ideologis Presiden Jokowi

PDIP menyebut pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan penerus ideologis Presiden Jokowi

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 Desember 2023 | 13:59 WIB
Tanggapi Hasil Survei, PDIP Klaim Paslon Ganjar-Mahfud Penerus Ideologis Presiden Jokowi
Momen Presiden Jokowi dan Ganjar menggandeng tangan Megawati saat turun panggung di Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). [Dok. DPP PDIP]

SuaraJawaTengah.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan penerus ideologis Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah yang menanggapi hasil beberapa lembaga survei yang menyebutkan masih banyak kelompok belum menentukan pilihan atau undecided voter pada Pilpres 2024.

Ia mengatakan mereka yang undecided ini sebagian besar adalah pemilih Jokowi pada Pilpres 2019.

"Bagi Tim Pemenangan Ganjar Mahfud dan PDI Perjuangan menganggap penting untuk menjelaskan bahwa Ganjar dan Mahfud adalah satu-satunya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang secara ideologis dan gen politik sebagai penerus Jokowi," kata Said dikutip dari ANTARA pada Selasa (12/12/2023).

Baca Juga:Siti Atikoh Ungkap Budaya Antikorupsi yang Diterapkan di Keluarga, Selalu Jadi Alarm untuk Ganjar Pranowo?

Menurut dia, Presiden Jokowi lahir, berproses dan tumbuh dalam rahim PDI Perjuangan. Said menyebutkan keseluruhan program kerakyatan Jokowi sejak di Surakarta, DKI Jakarta, dan dua periode menjadi presiden adalah buah pikiran dari simpatisan dan kader PDI Perjuangan.

"Oleh karena itu pula PDI Perjuangan selama ini loyal memberikan dukungan penuh tanpa reserve atas program-program tersebut," ujarnya.

Atas dasar latar belakang sejarah itulah, dia menilai tidak ada pihak lain yang berhak selain pasangan Ganjar-Mahfud dalam meneruskan program kerakyatan Jokowi.

"Kalau ada pihak lain yang mencoba mengklaim mampu melakukan fabrikasi sebagai penerus Pak Jokowi, tentu saja yang bersangkutan tidak mengerti nyawa atau roh program tersebut, kemudian bagaimana menjalankannya," jelas Said.

Said mencontohkan program pemberian makan siang gratis. Program itu jelas bukan karakter dasar program kerakyatan Jokowi.

Baca Juga:Siti Atikoh dan Alam Ikut Turun Kampanye, Yakin Bisa Dongkrak Suara Ganjar Pranowo?

"Apalagi konon program tersebut akan mengambil anggaran dari program-program kerakyatan yang sudah ada. Ini contoh kecil narasi yang bisa kami utarakan bahwa program kerakyatan Pak Jokowi mengalami penyimpangan," ucapnya.

Selain itu, dia menjelaskan bahwa konsep pemimpin blusukan, menangkap aspirasi dan pikiran rakyat yang selama ini dilakukan oleh Jokowi, hanya mampu dilakukan Ganjar Pranowo.

"Mari kita bandingkan, siapa calon presiden yang telah blusukan berkeliling Indonesia selain Ganjar Pranowo? Calon presiden yang menyatakan penerus Jokowi buktinya hanya sesekali saja bergerak menyapa rakyat, selebihnya malah banyak menggelar pertemuan-pertemuan terbatas kalangan elite," ungkap Said.

Program-program kerakyatan Presiden Jokowi akan terus dikonsolidasikan oleh Ganjar-Mahfud.

Untuk itu, pihaknya akan menyempurnakan berbagai program kerakyatan seperti Kartu Indonesia, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja dalam wujud simplifikasi, yakni cukup satu kartu sakti yang berlaku untuk semua program kerakyatan yang selama ini berjalan baik membantu rakyat.

"Legasi program ini akan kami jaga dengan baik karena memang kemanfaatannya diterima baik oleh rakyat. Kami akan eskalasi 'kan program-program ini untuk bisa menjangkau lebih banyak rakyat kita," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak