SuaraJawaTengah.id - Capres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo, telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok. Strategi itu sebenarnya telah berhasil diterapkan saat ia menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Ganjar telah berkeliling dan blusukan ke pasar tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Ia kerap mendapat keluhan soal naik-turun harga bahan pokok.
Di sisi lain, petani yang memproduksi bahan baku mengalami banyak kendala, terutama pupuk. Sehingga, program yang telah sukses di Jawa Tengah akan diterapkan di tingkat nasional.
Ganjar mengungkapkan bahwa strategi itu yang pertama adalah data. Pemerintah harus memiliki satu data pertanian Indonesia.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Meningkat, Masyarakat Diminta Jaga Pola Hidup Sehat
"Yang pertama kedataan, lahan petani dan petaninya. Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," ujarnya dari keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (19/12/2023).
Kedua, peta komoditas Indonesia. Karena keberagaman komoditas sangat dibutuhkan agar tidak terfokus dalam satu jenis makanan yang diproduksi.
"Maka saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal. Maka kalau terdata dengan baik input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," lanjutnya.
Nah, jika produksi pertanian melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara yang membutuhkan.
"Sampai kemudian kalau sisa bisa ekspor," paparnya.
Capres berambut putih itu menambahkan, tak kalah penting yang ketiga adalah pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (Saprodi) dan sarana produksi pertanian (Saprotan) kepada petani.
- 1
- 2