SuaraJawaTengah.id - Cawapres Mahfud MD menyinggung tentang program kaum dhuafa atau masyarakat miskin sebagai salah satu program unggulan.
Hal itu diungkapkan pasangan Ganjar Pranowo itu dalam kampanye virtual dari Jakarta yang disaksikan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (25/12/2023).
"Ini (program) supaya tidak lalai dalam menyampaikan ajaran agama," kata Mahfud MD dilansir dari ANTARA, Senin (25/12/2023).
Mahfud mengatakan di dalam Alquran disebutkan siapa yang berdusta dalam agama, merekalah yang tidak menjalankan agama. Mereka yang beragama namun tidak peduli anak yatim dan kesusahan orang miskin.
Baca Juga:Sukses Kelola Baznas di Jateng, Ganjar Pranowo Ingin Terapkan Secara Nasional
"Orang itu iman, jubahnya sebesar apa pun kalau tidak peduli, itu pendusta," ujarnya.
Pria asal Madura ini melanjutkan, pasangan Ganjar - Mahfud mendiskusikan kaum dhuafa di antaranya mencetuskan satu keluarga satu sarjana atau satu desa satu puskesmas. Ini berdasar pengamatan saat keliling dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu perhatian pada guru agama, saya ketahui tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Ponpes Al-Ikhlas Gresik gajinya hanya Rp75 ribu. Maka kami mulai menghitung kesejahteraan," terang Mahfud.
Berdasar data statistik, kata Mahfud, orang miskin di Indonesia dan yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata jumlahnya mencapai 9,3 persen atau lebih dari 20 juta, itu berdasar pendapatan Indonesia.
"Bila mengacu pada data Word Bank (orang dengan pendapatan rendah) maka jumlahnya 80 juta orang," ujarnya.
Baca Juga:Mahfud MD Sakit, Begini Kondisi Terkini Menurut Tim Pemenangan Nasional
Dalam acara Temu Relawan dan Deklarasi Relawan MGB NTB. Mahfud menyinggung perjalanan menjadi calon wakil presiden, selama ini terus berjalan dan silaturahmi. Tidak ada langkah politik, tetap berkunjung ke pesantren. Termasuk juga datang ke perguruan tinggi, selaku Menkopolhukam.
"Karena saya sadar kalau bicara uang atau dana tidak memiliki. Saya hanya melakukan itu (silaturahmi)," ucap Mahfud.
Pada saatnya kemudian, kata Mahfud, Ketua Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memanggilnya. Sebelumnya Megawati sudah rapat dengan pimpinan tiga partai, yaitu Perindo, Hanura, dan PPP.
"Pada 17 Oktober 2023 sore. Ibu Mega menyampaikan, kami PDI Perjuangan atas persetujuan partai koalisi mendukung saya untuk maju," katanya.