Selama Tahun 2023, Inflasi di Jateng Mencapai 2,89 Persen, Penyebab Terbesar dari Kenaikan Harga Beras

Selama tahun 2023, inflasi terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian, inflasi tak separah tahun sebelumnya

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 Januari 2024 | 18:49 WIB
Selama Tahun 2023, Inflasi di Jateng Mencapai 2,89 Persen, Penyebab Terbesar dari Kenaikan Harga Beras
Ilustrasi beras. Kenaikan harga beras memberi andil terbesar terhadap inflasi di Jawa Tengah pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

SuaraJawaTengah.id - Selama tahun 2023, inflasi terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian, inflasi tak separah tahun sebelumnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi diJateng sepanjang 2023 tercatat mencapai 2,89 persen (year on year/yoy). 

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan inflasi 2023 tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,63 persen.

Menurut dia, kenaikan harga beras memberi andil terbesar terhadap inflasi di 2023 yang mencapai 0,66 persen.

Baca Juga:Sepanjang Tahun 2023, Ada 601 Gempa Bumi di Jawa Tengah, Ini Penjelasan BMKG

Selain itu, cabai merah juga memberi andil sebesar 0,34 persen terhadap inflasi di 2023.

Sementara di Desember 2023, BPS mencatat inflasi Jateng mencapai 0,21 persen.

Kenaikan harga cabai merah, bawang merah, tiket kereta api, minyak goreng, dan emas perhiasan memberi andil terhadap terjadinya inflasi.

"Kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,52 persen," katanya pada Selasa (2/1/2024).

Sementara dari enam kota utama tempat dilakukan survei kebutuhan hidup, seluruhnya mengalami inflasi.

Baca Juga:Ganjar Siap Gelontorkan Rp50 Triliun untuk SMK Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu

Inflasi tertinggi masing-masing terjadi di Kota Semarang, Surakarta, dan Tegal yang mencapai 0,22 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini