SuaraJawaTengah.id - Ide capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo yang ingin membentuk duta besar siber bagi Indonesia mendapat respon dari pakar keamanan siber Pratama Persadha.
Ia menilai bahwa ide Ganjar itu sangat bagus untuk dijadikan sebagai command center dari lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertahanan.
“Pernyataan calon presiden Ganjar Pranowo tersebut merupakan sebuah gagasan yang sangat bagus, mengingat saat ini di Indonesia ada beberapa lembaga yang memiliki kemampuan dalam hal pertahanan,” kata Pratama, mengutip Antara Senin.
![Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Demokreasi di Jakarta, Senin (8/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/08/61583-ganjar-pranowo-demokreasi.jpg)
Pratama menilai bahwa gagasan Ganjar itu sangat bagus, mengingat saat ini di Indonesia ada beberapa lembaga yang memiliki kemampuan dalam hal pertahanan siber seperti BSSN, Badan Intelijen Nasinal (BIN), Kementerian Komunikasi hingga Informatika (Kominfo), yang masih bekerja sendiri-sendiri dalam menjaga keamanan siber di Indonesia.
Baca Juga:PDIP Jateng Pede Jika Pemilu Digelar Minggu Ini, Ganjar Pranowo Menang Jadi Presiden
“Sehingga penunjukan duta besar siber akan sangat berguna dalam mengorkestrasikan semua lembaga tersebut sehingga tidak ada fungsi yang saling tumpang tindih namun akan dapat saling melengkapi dan menguatkan,” kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC itu.
Dengan adanya kehadiran duta besar sebagai command center, menurut Pratama negara bisa mengetahui gambaran yang lebih luas soal kondisi keamanan siber dari berbagai sudut pandang.
Sebagai contoh, berbagai hal terkait kejahatan siber, kondisi serangan siber yang terjadi di lembaga pemerintahan, penyebaran hoaks sampai insiden siber yang dapat berdampak pada keamanan dan kestabilan negara.
Menurutnya, duta Besar siber juga dapat menjadi kanal komunikasi dari berbagai lembaga tersebut sehingga koordinasi antar lembaga akan dapat lebih mulus dan terarah.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyodorkan lima kebijakan untuk mewujudkan pertahanan negara yang tangguh dalam debat ketiga yang mempertemukan antarcapres.
Baca Juga:Ganjar - Mahfud Dapat Dukungan Ikatan Keluarga Madura, Begini Sejarah Orang Madura di Jakarta
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, Lima kebijakan tersebut diyakininya dapat menjawab pertanyaan mengenai pertahanan yang dinilai dapat tercapai dengan memanfaatkan teknologi siber, kecerdasan artifisial, dan satelit untuk teknologi geospasial.
- 1
- 2