Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count, IHSG Kamis 15 Februari 2024 Melesat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan signifikan Pada Kamis (15/2/2024)

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 15 Februari 2024 | 17:43 WIB
Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count, IHSG Kamis 15 Februari 2024 Melesat
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan signifikan Pada Kamis (15/2/2024). [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan signifikan Pada Kamis (15/2/2024). Dengan pembukaan yang kuat melewati 7.300 dan mencapai 7.340, menandakan kenaikan lebih dari 130 poin dari penutupan sebelumnya.

Hal ini terjadi setelah pemilihan umum, di mana hasil quick count menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memimpin dengan potensi kemenangan dalam satu putaran.

Kenaikan ini mendorong IHSG naik 1,51% menjadi 7.318,294 pada pukul 10:24 WIB, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) setelah pembukaan.

Analisis dari NH Korindo Sekuritas menunjukkan bahwa IHSG telah menemukan resistance krusial di level 7.300, namun kemenangan dalam quick count tersebut telah menambah optimisme pasar, mendorong lebih banyak investasi dan meningkatkan posisi beli asing hingga Rp14,44 triliun sejak awal tahun, setara dengan total Foreign Net Buy selama tahun 2023.

Baca Juga:Ironi Kampanye Pamungkas Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah, Suaranya Dikeruk Prabowo-Gibran

Kondisi positif di Wall Street juga berkontribusi pada sentiment positif ini, dengan kenaikan pada S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones.

Namun, analis juga menyarankan investor untuk waspada terhadap potensi konsolidasi dan memastikan level support 7.200 bertahan sebelum meningkatkan investasi kembali, mengingat potensi konsolidasi ke level 7.100-7.050 masih terbuka jika IHSG tidak berhasil menembus level 7.300 menuju 7.400.

Kemenangan Prabowo-Gibran dalam quick count diperkirakan akan membawa pemilu ke penyelesaian dalam satu putaran saja.

Hal tersebut menawarkan kepastian lebih lanjut bagi investor dan mendorong arah positif bagi pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG, yang telah menunjukkan respons positif terhadap hasil pemilu.

Hingga jam 10:00 WIB hari ini, tandem Prabowo-Gibran terus memimpin dalam berbagai survei quick count, dengan keunggulan rata-rata melebihi 58%.

Baca Juga:Lanjutkan Program Jokowi, Atlet Disabilitas Kota Solo Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Dengan situasi ini, ada potensi bahwa Pemilihan Presiden 2024 akan selesai dalam satu putaran saja. Jika skenario satu putaran terjadi, hal ini akan memberikan kepastian kepada para investor untuk melakukan investasi di Indonesia, serta memberikan dampak positif bagi pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG.

Sektor bahan baku, konsumer primer, keuangan, dan infrastruktur, serta saham perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BBRI), Bank Mandiri (Persero) (BMRI), Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Negara Indonesia (Persero) (BBNI), memberikan kontribusi penting dalam penguatan IHSG pada sesi tersebut.

Pasar Keunganan Domestik

Sementara itu, ekonom Josua Pardede mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang berjalan kondusif menjadi sentimen positif terhadap penguatan pasar keuangan domestik.

"Pasar keuangan domestik cenderung mengalami penguatan pada hari ini di mana rupiah yang menguat hingga di bawah level 15.600 per dolar AS, sementara IHSG juga mengalami penguatan 1,7 persen atau 124 poin ke level 7.334 pascapemilu, yang berjalan kondusif," katanya dikutip dari ANTARA. 

Kepala Ekonom Bank Permata itu menuturkan penguatan pasar keuangan domestik juga dipengaruhi oleh hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei yang mengindikasikan potensi pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden 2024 satu putaran.

Pada 14 Februari 2024, dilaksanakan pemilu serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Sebelumnya, karena terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, maka pemilu 2024 berpotensi berlanjut ke putaran kedua pada Juni 2024, yang dapat menimbulkan periode ketidakpastian yang berkepanjangan dan pada gilirannya akan mempengaruhi momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan peluang pemilihan presiden (pilpres) dan wakil presiden satu putaran, maka akan menghilangkan sebagian ketidakpastian, yang mungkin membebani belanja konsumen dan investasi dalam beberapa bulan mendatang.

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei pada Rabu (14/2/2024) menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul lebih dari 50 persen, sehingga berpotensi pemilu hanya dalam satu putaran.

"Meskipun hasil tidak resmi tampaknya menghilangkan beberapa ketidakpastian, namun terdapat beberapa hal yang tetap perlu diwaspadai," ujar Josua.

Ia menuturkan beberapa hal yang perlu diwaspadai meliputi hasil resmi yang mengonfirmasi kemenangan dan menghindari putaran kedua; susunan kabinet dan penunjukan menteri-menteri penting pada pemerintahan mendatang; serta kebijakan atau prioritas pemerintahan mendatang yang akan disampaikan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

"Khususnya, terkait keberlanjutan kebijakan terutama di bidang ekonomi apakah akan dilakukan oleh pemerintah berikutnya," tuturnya.

Lebih lanjut, dengan kemungkinan pemilu presiden dan wakil presiden satu putaran, maka investor akan fokus pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

Dengan adanya ruang pemangkasan suku bunga BI Rate pada semester II 2024, maka kepercayaan investor terutama investor asing cenderung akan menguat dan selanjutnya berpotensi mendukung berlanjutnya kinerja positif pasar modal hingga akhir tahun 2024.

Selain investasi portofolio, investasi langsung baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) juga diperkirakan akan meningkat pada semester II 2024, sehingga diharapkan investasi riil menjadi faktor pendukung stabilitas nilai tukar rupiah hingga akhir tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini