SuaraJawaTengah.id - Pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud memilih mengadakan kampanye terakhir di dua titik kota Jawa Tengah (Jateng), pada hari ini Sabtu (10/2/2024).
Hal tersebut berbeda dengan dua rivalnya yakni Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran yang memilih Jakarta sebagai tempat terakhir untuk kampanye.
Alasan pasangan nomor urut 3 memilih lokasi yang berbeda disinyalir untuk membilas pengaruh Jokowi untuk Prabowo sekaligus menegaskan bahwa Jawa Tengah tetap kandang banteng.
"Apapun yang terjadi kita akan berjuang mati-matian Jawa Tengah tetap jadi kandang banteng," ucap Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jateng, Agustina Wilujeng pada awak media, Kamis (8/2/2024).
Baca Juga:Lanjutkan Program Jokowi, Atlet Disabilitas Kota Solo Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Disisi lain berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, pasangan Prabowo-Gibran menguasi pulau Jawa. Bahkan mereka berhasil mengeruk suara Ganjar-Mahfud di Jateng.
Diketahui hasil survei yang dilakukan pada tanggal 28 Januari-4 Februari 2024 itu Prabowo-Gibran unggul 45,5 persen di wilayah yang kerap disebut kandang banteng.
Sedangkan Ganjar-Mahfud berada diurutan kedua dengan 38 persen dan nomor buncit ditempati Anies-Muhaimin yang mendapat 10,6 persen.
Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, mengaku selalu mengikuti perkembangan elektabilitas setiap calon.
Diakui lelaki yang akrab disapa Wahid, kesuksesan pasangan Prabowo-Gibran mengeruk suara di kandang banteng lantaran punya ambisi serta amunisi yang sangat besar
Baca Juga:Bisa Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, AMKI Berharap Prabowo-Gibran Dukung Koperasi dan UMKM
"Pasukan PDIP memang sudah teruji dan tidak diragukan. Tapi amunisi pasangan 02 ini luar biasa," ucap Wahid saat dihubungi Suara.com melalui saluran telpon, Sabtu (10/2/24).
Lebih lanjut, Wahid menuturkan ketimbang tiga bulan yang lalu, elektabilitas Prabowo-Gibran naik signifikan di beberapa kota atau kabupaten Jateng. Karena hal itu, dia memprediksi Ganjar-Mahfud akan kalah di kandang banteng.
"Kalau pun PDIP kalah, kalah tipis. Dalam tanda petik menyelamatkan pileg kini jauh lebih penting," bebernya.
Suara-suara yang direbut Prabowo-Gibran jelas akan sulit untuk diselamatkan. Apalagi Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto telah mengaku kalah segalanya melawan pasangan nomor urut 2.
"Ini persiapan yang terbaik saya miliki. Beda lawan, tempur keras ini, lebih gampang 5 tahun lalu. Kami ngomong apa adanya, kami kalah amunisi. Kalah peluru dan kalah komandan," ujar lelaki yang akrab disapa Bambang Pacul dikutip dari YouTuber Deddy Corbuzier pada Rabu (7/2/2024).
Kontributor : Ikhsan