"Kita tujuan akhirnya adalah go global, bisa ekspor," jelasnya.
Ia menyebut, dari 7.000 anggota di Rumah BUMN Semarang yang mendaftar mengikuti pelatihan TikTok tersebut mencapai 69 UMKM.
Namun demikian, setelah diseleksi, akhirnya hanya 22 UMKM yang mendapatkan kesempatan pelatihan itu.
"Di rumah BUMN kita ada program modal usaha, memperluas jangkuan produk, cashless untuk menghindari uang palsu, bisa ikut event bazar, dan pelatihan," ucapnya.
Baca Juga:Hasil Rekapitulasi KPU di Kota Semarang, Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2024 Capai 85 Persen
Lokal Koordinator dan Trainer Tiktok Jalin Nusantara Ahmad Nur Ali menungkapkan, tujuan pelatihan tersebuta adalah membantu Digitalisasi UMKM yang menjadi program pemerintah.
"Kita ajari dulu dari basic, kewirahasaan literasi keuangan, kemudian konten dari foto dan video. Semua ide dari awal sampai penggunaan AI. Baru kita msuk ke materi TikTok, dari membuat akun, sampai tersambung ke Tiktop shop," jelasnya.
Ali menyebut kini yang tengah menjadi tren adalah promosi melalui live TikTok. Penjual bisa langsung berinteraksi dengan pembeli.
"Apalagi sekarang lagi tren Tiktok shoppertainment. Nanti juga akan berlanjut Ads," ujarnya.
Baca Juga:PSIS Semarang Dihajar Persib, Yoyok Sukawi: Jangan Salahkan Siapapun Selain Saya