"Kami harus update, saya mau belajar TikTok. Ini hal yang baru, buat keranjang kuning aja susah sekali," ujarnya.
Senada dengan Mesni Johara Agatha, pelaku UMKM Tas dari Goni yang juga binaan Rumah BUMN Semarang. Diusianya yang tak lagi muda, ia tetap bersemangat belajar untuk berdagang di TikTok.
Ia berharap, kerajinan tangannya bisa dibeli oleh orang-orang dari luar Kota Semarang. Apalagi dengan berdagang di TikTok, bisa menjangkau lebih luas lagi.
"Usahanya jujur sampai ke Eropa, india, china, secara pribadi sudah ekspor. Tapi belum lewat jalur pemerintah," ujarnya kepada Suara.com.
Baca Juga:Hasil Rekapitulasi KPU di Kota Semarang, Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2024 Capai 85 Persen
Mesni mengaku, meski hanya mengolah barang bekas menjadi tas. Namun usahanya itu sudah bisa membantu biaya kuliah kedua anaknya.
"Rumah BUMN BRI ini aktif membantu lah, dari ambil modal, Pelatihan sampai pemasaran. Saya sudah 7 tahun menjadi nasabah BRI. Sebulan itu bisa sampai 200 pcs, setahun bisa sampai 1000, kita olah menjadi tas," ujarnya.
![Peserta pelatihan Tiktok Jalin Nusantara, Sabtu (2/3/2024). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/02/23240-pelaku-bumn-bri-semarang.jpg)
Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN BRI Semarang, Endang Sulistiawati mengaku pelatihan tersebut merupakan kolaborasi dengan media sosial TikTok.
"Tahun ini memang kami punya visi Go Modern, Go Online, Go Digital, Go Global. Salah satunya Tiktok jadi target kita dalam digitalisasi UMKM. Intinya Menaikkelaskan UMKM," ujarnya kepada Suara.com.
Endang menyebut, Rumah BUMN BRI Semarang memberikan fasilitas kepada semua anggotanya untuk berkembang bersama. Apalagi menurutnya zamannya kini sudah berubah.
Baca Juga:PSIS Semarang Dihajar Persib, Yoyok Sukawi: Jangan Salahkan Siapapun Selain Saya
Selain itu, pelatihan dengan Tiktok Jalin Nusantara tersebut juga untuk memperluas jangkauan pasar dari para pelaku UMKM