Tradisi Sadran Gede Gumelem Banjarnegara: Menyatu dengan Alam dan Leluhur Jelang Ramadan

Dengan pakaian adatnya, para warga baik laki-laki maupun perempuan sudah berkumpul di Masjid Ki Ageng Chasan Besari sejak pagi.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 08 Maret 2024 | 12:21 WIB
Tradisi Sadran Gede Gumelem Banjarnegara: Menyatu dengan Alam dan Leluhur Jelang Ramadan
Warga Desa Gumelem membuat tumpeng untuk rangkaian tradisi Sadran Gede. [Suara.com/ Citra Ningsih]

Ia mengatakan, kegiatan yang biasanya dilakukan pada pekan terakhir sebelum Ramadhan ini juga menganut prinsip among rasa, among raga dan among budaya.

Sebelum acara puncak yang dilakukan hari ini, lanjutnya, ada rangkaian kegiatan semalam. "Semalam sebelum acara hari ini juga diadakan kegiatan Haul Ki Ageng Chasan Besari. Ada sholawatan, tahlil massal dan uraian hikmah. Kemudian acara ditutup dengan slawatan kuno,"paparnya.

Kyai Ageng Chasan Besari merupakan tokoh yang sangat berperan di Desa Gumelem pada zaman dahulu. Ki Ageng Chasan Besari memiliki nama lain Ki Ageng Gumelem Udhakusuma.

"Beliau adalah ulama atau demang utama. Namanya juga diabadikan menjadi nama Masjid kuno,"sebut Gus Abud.

Baca Juga:Doa Menyambut Bulan Ramadan 1445 Hijriah Serta Persiapan Menuju Bulan Penuh Berkah

Desa Gumelem sebelumnya terbagi menjadi Gumelem Lor dan Gumelem Kidul. "Kemudian diganti oleh beliau menjadi Gumelem Wetan dan Gumelem Kulon. Beliau tokoh agama yang semangat sekali berdakwah di Pedukuhan Karang Tiris dulu, beliau berasal dari Mataram,"tuturnya. 

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak