Kepala Desa Kaliputih, Parminto juga mengungkapkan hal yang sama. Perbedaan keyakinan tidak menjadi masalah dalam bermasyarakat.
“Suasana kerukunan diantara beberapa umat saling menghormati, kebersamaan, gotong royong dan jiwa sosialnya tinggi. Warga saling membantu dalam kegiatan kepentingan di agama masing masing. Misal ada perayaan salah satu agama, maka umat lain turut menjaga,” jelas Parminto.
Berdasarkan jumlah, mayoritas penduduk Desa Kaliputih adalah muslim.
“Mayoritas muslim, kemudian Nasrani, lalu Budha. Prosentasenya 60%, 30%, dan 10%. Makanya disini kalau Masjid itu ada beberapa, kalau Vihara ada satu kemudian gereja ada dua,” jelasnya.
Baca Juga:Tua Tua Keladi, Guru Ngaji di Wonosobo Cabuli Anak Tetangga yang Masih Dibawah Umur
Dalam keseharian, penduduk desa penghasil buah durian ini tidak pernah membedakan antara muslim dengan non muslim.
Kontributor : Citra Ningsih