"Di semarang itu aku susah sekali mencari SDM yang mau. Adanya tuntang, nah akomodasi ke sana itu yang susah," ucapnya.
Produknya Sampai ke Eropa
Soal pemasaran produk, Erna mengungkapkan kerajinannya sudah pernah dijual hingga ke luar negeri.
"Harga paling murah dari 10 ribu, paling mahal tas sampai 600 ribu. Kalau produk ini sudah pernah dipasarkan sampai ke Turki. Ekspor belum, tapi pembelian perorangan sampai ke eropa," ucapnya.
Baca Juga:Rumah BUMN BRI Semarang Fasilitasi UMKM Jualan Hampers Lebaran
Selain itu, Erna juga memanfaatkan toko oleh-oleh, tempat wisata di sekitar Kota semarang dan tentu marketplace.
"Ini yang baru masuk ke dusun semilir tempat wisata. Marketplace BliBli dan shoppe. Selain itu ya dari medsos," ucapnya.
Erna pun memberikan apresiasi ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah membantu UMKMnya. Ia menuturkan gabung dengan Rumah BUMN pada tahun 2022.
"Saat ada pameran diajak teman untuk gabung disitu. Dan kami sekeluarga juga nasabah BRI," ujarnya.
Ia mengaku mendapatkan beragam fasilitas saat bergabung dengan Rumah BUMN BRI Semarang.
Baca Juga:Covid-19 Membawa Berkah, Kisah UMKM Binaan BRI yang Kini Berjualan Bawang Hitam
"Diikutkan Brilian prenuer Desember 2023 kemarin. transport akomodasi, hotel sampai pulang ke rumah difasilitasi. Seminggu kita pameran. Selain itu ya saya sering ikut pelatihan," ucapnya.
![Produk UMKM Craftonesia. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/23/85610-umkm-binaan-bri-piliani-ernawati.jpg)
Berkembang ke Pendidikan
Perjalanan Piliani Ernawati rupanya tak hanya di bidang UMKM. Ia pun kini menyalurkan bakatnya itu ke dunia pendidikan.
Hal itu sebagai upaya mengampanyekan pengolahan limbah ke masayarakat umum.
"Kini kita tidak hanya penjualan produk ya, juga pelatihan dari SMA, kampus, dan desa wisata. Intinya edukasi pengelohana limbah kertas," ucapnya.
Ia pun menyebut, limbah kertas kini masih banyak dan perlu diolah lagi untuk menjadi barang-brang yang bernilai.