"Selaim itu juga membuat gelang, anting dan banyak lagi," ucapnya.
Usahanya yang dirintis Erna itu kini sudah menuai hasil. Bahkan, ia juga bisa membantu perekonomian orang-orang disekitarnya.
Erna kini dibantu teman-teman pokdarwis yang konsen dengan limbah, dan para mahasiswa.
![Pemilik UMKM Craftonesia Piliani Ernawati bersama anggota pokdarwis. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/23/45839-umkm-binaan-bri-piliani-ernawati.jpg)
"Mereka biasanya ada tugas kewirausahaan. Saat ini ada komunitas menganyam Renew.co. jumlahnya baru 15 orang, rata2 yang ikut mahasiswa Undip, unnes, dan polines," ucapnya.
Baca Juga:Rumah BUMN BRI Semarang Fasilitasi UMKM Jualan Hampers Lebaran
Erna menyebut dalam pengembangan usahanya yang menjadi kendala adalah soal sumber daya manusia (SDM). Sebab, banyak yang tidak minat bekerja membuat kerajinan kertas bekas tersebut.
"Di semarang itu aku susah sekali mencari SDM yang mau. Adanya tuntang, nah akomodasi ke sana itu yang susah," ucapnya.
Produknya Sampai ke Eropa
Soal pemasaran produk, Erna mengungkapkan kerajinannya sudah pernah dijual hingga ke luar negeri.
"Harga paling murah dari 10 ribu, paling mahal tas sampai 600 ribu. Kalau produk ini sudah pernah dipasarkan sampai ke Turki. Ekspor belum, tapi pembelian perorangan sampai ke eropa," ucapnya.
Baca Juga:Covid-19 Membawa Berkah, Kisah UMKM Binaan BRI yang Kini Berjualan Bawang Hitam
Selain itu, Erna juga memanfaatkan toko oleh-oleh, tempat wisata di sekitar Kota semarang dan tentu marketplace.