Tak Hanya Mencari Cuan Semata, UMKM Binaan BRI Ini Pertahankan Motif Batik Semarang Warisan Nenek Moyang

Menjadi pelaku Usaha Micro Kecil Menangah (UMKM) tak melulu hanya mencari keuntungan semata. Namun juga memperjuangkan budaya warisan nenek moyang.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 29 Maret 2024 | 10:47 WIB
Tak Hanya Mencari Cuan Semata, UMKM Binaan BRI Ini Pertahankan Motif Batik Semarang Warisan Nenek Moyang
Lin Windhi Indah Tjahjani, pemilik UMKM Cinta Batik semarang yang menjadi Binaan Rumah BUMN BRI Semarang. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

SuaraJawaTengah.id - Menjadi pelaku Usaha Micro Kecil Menangah (UMKM) tak melulu hanya mencari keuntungan semata. Namun juga memperjuangkan budaya warisan nenek moyang.

Hal itu dilakukan oleh Lin Windhi Indah Tjahjani, pemilik UMKM Cinta Batik semarang yang menjadi Binaan Rumah BUMN BRI Semarang.

Ditemui Suara.com, wanita yang akrab dipanggil Mbak Lin itu menceritakan awal mulanya mendirikan UMKM Cinta Batik Semarang.

Ia rupanya mempunyai misi untuk melestarikan warisan nenek moyangnya yang kini mulai jarang dilakukan oleh generasi-generasi muda.

Baca Juga:Ajak UMKM Binaan BRI Naik Kelas, Rumah BUMN Semarang Gelar Pelatihan Bikin Vlog

"Saya itu dulu salah satu yang mengawali revitalisasi batik semarang tahun 2026. Dari situ memang waktu itu 20 orang diberi pelatihan. Dari situ belajar-belajar, dengan modal nekat saya memproduksi batik," ujarnya kepada Suara.com pada Rabu (20/3/2024).

Dari situ ia pun akhirnya mengembalikan kebiasaan membatik dengan gaya-gaya tempo dulu. Yaitu memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan.

"Sekarang saya beralih batik dengan pewarna alam, karena ramah lingkungan dan tidak impor bahan pewarna. Karena bisa didapat dari alam sekitar kita," ucapnya.

"Batik alam warna alam ini tidak hanya diminati di negara kita aja, tapi pasarnya bisa ke negara lain juga. Sasarannya lebih luas lagi," tambahnya.

Lin mengungkapkan, produksi batik tulis yang ia rintis tersebut tidak seperti industri tekstil lainya. Ia pun mengaku dalam hitungan hari tidak bisa memproduksi kain batik dalam jumlah banyak.

Baca Juga:Rumah BUMN BRI Semarang Fasilitasi UMKM Jualan Hampers Lebaran

"Batik itu untuk hitungan hari tidak bisa, proses produksi dari kain yang satu, dengan motif yang berbeda membutuhkan waktu berbeda-beda, kalau batik tulis, sebulan sampai 100-300 ya. tergantung dari motifnya," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini