Merawat Simbol Spiritual Candi Borobudur, Payung Raksasa Hiasi Perayaan Waisak

Belakangan ini warga sekitar Candi Borobudur mulai dilibatkan pada perayaan Waisak

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 16 Mei 2024 | 06:42 WIB
Merawat Simbol Spiritual Candi Borobudur, Payung Raksasa Hiasi Perayaan Waisak
Proses melukis payung raksasa yang akan digunakan sebagai dekorasi perayaan Waisak 2568 BE tahun 2024. (Suara.com/ Angga Haksoro Ardhi).  

Lembaran kulit pelepah pisang kemudian dilapisi clear finisher agar awet terkena panas dan hujan. “Kami ingin kembali ke masa lalu. Kami bereksperimen dan jadi. Pelepah pisang bisa dibuat payung.”

Upaya warga Dusun Ngaran II melestarikan ingatan sejarah payung di kawasan Candi Borobudur, juga dilakukan dengan menggerakan wisata edukasi menghias payung tradisional.   

Semula payung hias disediakan hanya untuk suvenir tamu homestay. Tamu yang menginap mendapat kesempatan melukis payung untuk dibawa pulang.

“Pancingan saya cuma satu payung. Biar kalau bawa anak dua atau tiga kan yang lainnya pasti beli. Satu payung hias waktu itu masih Rp50 ribu,” kata Muslich

Baca Juga:Dipermudah dengan Fasilitas 'Fast Track' Pj Gubernur Jateng Lepas 352 Jamaah Calon Haji Kloter Pertama

Setiap homestay di Dusun Ngaran II diminta memajang payung tradisional di muka rumah. Sekarang, payung hias tradisional menjadi ciri kampung homestay di dusun ini.

Payung Waisak   

Tahun 2021 Muslich mendapat tawaran membuat dekorasi payung raksasa untuk keperluan perayaan Waisak di Candi Borobudur, Pawon, dan Ngawen.    

Salah seorang tokoh Buddha, Ricky Surya Prakarsa, memesan payung-payung besar berdiameter 3 meter untuk dipajang di sejumlah lokasi perayaan Waisak.

“Kami menawarkan contoh-contoh payung Nusantara, payung istana, dan payung chattra. Mereka cocok dan kami diminta untuk mendekorasi. Waktu itu yang pertama di Candi Pawon dan Candi Ngawen.”

Baca Juga:Jika Dico dan Raffi Benar-benar Maju di Pilgub Jateng, Bakal Jadi Kekuatan Politik yang Besar?

Pesanan Ricky berlanjut setiap tahun, hingga perayaan Waisak 2568 BE tahun 2024. Tahun ini dia memesan tiga payung raksasa bertema ke-Bhinekaan: Gunungan wayang, Kalpataru, dan burung merak.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini