SuaraJawaTengah.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah menjadi salah satu incaran partai politik di Indonesia. Apalagi, provinsi ini punya julukan sebagai kandang banteng.
Namun demikian, elektabilitas tokoh-tokoh PDIP saat ini masih kalah dengan nama-nama dari kalangan non parpol. Hal itu berdasarkan data dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
LSI menilai peta persaingan pada Pilkada Gubernur Jawa Tengah masih terbuka lebar bagi semua kandidat, meski demikian survei terbaru LSI pada 21-26 Juni 2024 menemukan ada empat nama yang saat ini paling populer jelang kontestasi tersebut.
"Di Jawa tengah karena tidak ada incumbent peta politiknya masih cair tapi walaupun masih cair ada empat nama yang bersaing cukup ketat, Kaesang Pangarep, Ahmad Luthfi, Taj Yasin Maimoen dan Bambang Wurianto," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dikutip dari ANTARA pada Jumat (5/7/2024).
Baca Juga:Pilgub Jateng 2024: Rumor Duet dengan Ahamd Luthfi, Taj Yasin Masih Menunggu Rekom Partai
LSI kemudian membuat simulasi top of mind mengenai kandidat bakal calon Gubernur Jawa Tengah tanpa memberikan batasan pilihan kepada para responden.
Hasilnya menunjukkan Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi sebagai nama yang paling banyak disebut dengan 5.2 persen, kemudian Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan 2,5 persen, kemudian Kader Partai Gerindra yang juga asistan pribadi Prabowo Subianto, Sudaryono dengan 2,1 persen.
Selanjutnya Politisi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dengan 1,8 persen, Bupati Kendal Dico Ganinduto dengan 1,7 persen dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Meimoen dengan 1,5 persen. Sedangkan kandidat lainnya mendapatkan kurang dari 1 persen pilihan dari responden. Sedangkan 78,7 persen responden belum menentukan pilihan.
LSI kemudian membuat simulasi semi terbuka dengan memberikan 21 pilihan kepada responden. Hasilnya Kaesang Pangarep paling banyak dipilih 15,9 persen, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen, Bambang Wuryanto 5,8 persen, Sudaryono 4,7 persen, Hendrar Prihadi 4,7 persen, dan nama-nama lainnya mendapatkan kurang dari 4 persen pilihan. Belum menentukan pilihan 19,5 persen.
"Diantara nama-nama yang cenderung lebih unggul itu belum ada satu pun yang disebut memiliki keunggulan yang cukup dominan sehingga dengan demikian Pilkada Jawa tengah masih cukup terbuka, masih sangat cair," ujarnya.
Baca Juga:Pemprov Jateng Petakan Potensi Masalah Jelang Pilkada Serentak 2024
Djayadi juga mengungkapkan ada beberapa hal yang menurutnya bisa mempengaruhi peta dukungan tersebut antara lain adalah tingkat popularitas tokoh, dukungan partai di tingkat akar rumput dan tingkat kepuasan terhadap presiden.
Survei LSI ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih melalui metode double sampling dengan margin of error survei ini diperkirakan ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Metode ini adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Survei dilakukan pada periode 21-26 Juni 2024 dengan target survei adalah warga negara Indonesia di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler. Wawancara survei ini menggunakan metode telepon