"Semua bantuan itu juga belum terlaksana," ungkapnya.
Shobirin menyebut warga Dukuh Timbulsloko yang tersisa sudah tidak memiliki pilihan selain bertahan. Menurutnya, warga di sana dari kalangan menengah ke bawah sehingga tidak memiliki modal untuk pindah.
Untuk profesi, kebanyakan warga bekerja proyek dan di pabrik. Sedikit yang menjadi nelayan karena arus laut makin kuat dan tangkapan hasil laut makin minim.
"Yang bertahan ya orang-orang yang pasrah karena tidak memiliki modal untuk pindah. Harapannya pemerintah bisa memfasilitasi," tutupnya.
Baca Juga:Waspada! Jawa Tengah Berpotensi Dilanda Angin Kencang, Ini Penjelasan BMKG
Kontributor : Sigit Aulia Firdaus