SuaraJawaTengah.id - Pengamat Politik UIN Walisongo Semarang, M. Kholidul Adib, menyambut positif program Hasta Karya yang ditawarkan oleh bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss).
Menurutnya, program tersebut relevan dengan permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat saat ini.
"Program Hasta Karya yang diusung oleh pasangan calon Yoyok-Joss sangat menarik karena berupaya memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Kota Semarang," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (17/9/2024).
Adib menjelaskan, program-program yang ditawarkan mencakup perbaikan tata kelola birokrasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pemberdayaan ekonomi UMKM, penataan lingkungan hidup, pemberdayaan BUMD termasuk pengelolaan sampah, menciptakan situasi yang aman, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta pengembangan kebudayaan masyarakat Semarang.
Baca Juga:BMKG Sebut Kondisi Cuaca di Semarang Terjadi Udara Kabur, Ini Penjelasannya
"Ini merupakan program strategis yang ditawarkan untuk menjawab problematika masyarakat," lanjutnya.
Namun demikian, ia menambahkan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengkritisi apakah program-program tersebut sudah memadai atau perlu ditambah, atau bahkan butuh penekanan yang lebih spesifik demi kebaikan kota di masa yang akan datang.
"Misalnya, terkait penanganan rob, banjir, dan abrasi di wilayah pesisir, serta persoalan kawasan rawan longsor dan izin alih fungsi lahan. Selain itu, bagaimana menyikapi generasi zillenial dan milenial—apakah cukup dengan penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM, atau perlu solusi lain, misalnya terkait pengembangan karakter mereka," paparnya.
Program Hasta Karya
Diketahui, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dari Koalisi Semarang Maju Bermartabat, Yoyok-Joss, menggagas delapan program unggulan yang akan direalisasikan jika terpilih dalam kontestasi Pilwakot Semarang 2024.
Kedelapan program unggulan tersebut dinamakan "Hasta Karya", yang berorientasi untuk mewujudkan Semarang sebagai kota metropolitan yang maju dan bermartabat di bawah kepemimpinan Yoyok-Joss pada periode 2025-2030.
Program unggulan pertama adalah "Semarang Pinter Lan Sehat", yang merupakan fondasi untuk menyiapkan SDM unggul dan berkualitas. Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan pelayanan dasar, khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan yang gratis, berkualitas, dan paripurna.
Program unggulan kedua, "Semarang Ngopeni", bertujuan mewujudkan layanan sosial yang berkualitas dan berkeadilan, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat rentan, khususnya lansia dan warga miskin.
Selanjutnya, Yoyok-Joss mengusung program "Semarang Mulyo", yang berfokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan akses lapangan kerja dan pemberdayaan pelaku UMKM.
Program keempat, "Semarang Smart Response", menekankan reformasi birokrasi, dengan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berkeadilan bagi warganya.
Kelima "Semarang Tentrem", dengan terwujudnya Kota Semarang sebagai kota yang aman, berdaya, dan berkeadilan. Program ini juga untuk menjawab masalah keamanan dan ketertiban yang belakangan ini sering dikeluhkan masyarakat.
Program unggulan keenam, "Semarang Hijau Royo-royo", berfokus pada penerapan konsep kota hijau (green city).
Ketujuh, pasangan Yoyok-Joss mengusung semangat "Semarang Mbangun", dengan perhatian pada pembangunan infrastruktur yang maju dan berkelanjutan.
Terakhir, program "Semarang Berseri" bertujuan menjadikan Semarang kota yang lebih bersih dan asri melalui tata kelola persampahan yang baik.
Program unggulan Yoyok-Joss ini dirancang dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang. Pemerintah daerah, sebagai pelaksana kebijakan, berkomitmen untuk menjamin keberlanjutan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.