Menengok Pembuatan Dupa Imlek di Demak, Tergerus Zaman Tanpa Perhatian

Di Demak, Muhammad Kundori, pembuat dupa tradisional satu-satunya, berjuang mempertahankan warisan budaya leluhur.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:32 WIB
Menengok Pembuatan Dupa Imlek di Demak, Tergerus Zaman Tanpa Perhatian
Kundori (35) menjemur dupa buatannya untuk Imlek di Desa Waru, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jumat (24/01/2025). (suara.com/Sigit AF)

"Di sana (Teluk) fokusnya membuat bahan baku dupanya," ujar dia.

Di momen Imlek seperti sekarang, dia harus bekerja ekstra untuk memenuhi pesanan yang kian menurun dari tahun ke tahun. Biasanya saat Imlek,  pesanan dupa bisa mencapai  15.000 batang, tahun ini hanya 2 ribu batang per hari.

"Makin banyak tantangannya, persaingan dagang juga keras. Apalagi dupa impor kini membanjiri pasar lokal," ungkapnya.

Minim Perhatian Pemerintah

Baca Juga:7 Klenteng Bersejarah di Semarang untuk Merayakan Imlek 2025

Usaha dupa tradisional oleh Kundori, diklaim menjadi satu-satunya yang ada di Kabupaten Demak. Kendati begitu, dia mengaku sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Menurutnya, pejabat bukan tidak tahu keberadaannya. Banyak yang datang ke rumahnya dan menjanjikan sejumlah bantuan. Namun, janji hanya sekadar janji yang tidak pernah terpenuhi.

"Teman saya dengan usaha yang sama di Semarang bisa mendapatkan bantuan mesin oleh pemerintah setempat. Sempat punya saya mau dikasih juga,  tetapi karena bukan masuk wilayah Semarang, akhirnya tidak jadi," kenangnya.
 
"Saya tidak menyalahkan pemerintah, tetapi pada akhirnya kita harus bergantung pada usaha diri sendiri," imbuhnya.

Bahkan, rumahnya kini saja, merupakan lokasi langganan banjir. Terdapat sungai di belakang rumahnya. Kondisi sungai dangkal dengan dipenuhi tanaman eceng gondok sehingga aliran air sering melimpas ke permukiman warga.  

"Kemarin banjir sampai  1,5 meter," kata dia sembari menunjukkan bekas pintu yang tergenang air hingga separuhnya.

Baca Juga:Sejarah Wijkenstelsel: Akar Terbentuknya Pecinan di Jawa Tengah

Kontributor : Sigit Aulia Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak