Ahmad Luthfi Minta Bank Jateng Berikan Kemudahan kepada UMKM

Gubernur Jateng minta Bank Jateng permudah akses UMKM ke permodalan, lawan pinjol ilegal. Bank Jateng tingkatkan kuota KUR, termasuk Syariah, hingga Rp7T

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 21 Maret 2025 | 15:49 WIB
Ahmad Luthfi Minta Bank Jateng Berikan Kemudahan kepada UMKM
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat meresmikan Bank Jateng Syariah di Yogyakarta, Jumat (21/3/2025). [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta Bank Jateng agar memberikan kemudahan akses kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurutnya, sektor UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian daerah yang harus didukung dengan akses permodalan yang lebih mudah dan terjangkau.

Luthfi menekankan bahwa kemudahan permodalan bagi UMKM menjadi krusial, mengingat banyak pelaku usaha kecil yang terjebak dalam jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Pinjaman berbunga tinggi dan praktik penagihan yang tidak etis menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan bisnis UMKM. Oleh karena itu, Bank Jateng diharapkan dapat berperan sebagai solusi utama bagi para pelaku usaha agar tidak bergantung pada pinjol ilegal yang merugikan.

Baca Juga:Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang

"Lawan pinjol ilegal, Bank Jateng harus berikan kemudahan pada UMKM. Jangan sampai adanya pinjol yang melanggar hukum itu membuat UMKM menjadi terlilit. Bank Jateng akan mengedepankan pinjaman kepada UMKM," kata Luthfi saat meresmikan Kantor Cabang Syariah (KCS) Yogyakarta Bank Jateng di Yogyakarta, Jumat (21/3/2025).

Sejak ditunjuk sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah pada tahun 2020, Bank Jateng telah menyalurkan lebih dari Rp2,91 triliun untuk sekitar 15 ribu nasabah UMKM.

Tahun ini, kuota KUR Bank Jateng meningkat signifikan, mencapai Rp7 triliun, dengan alokasi khusus sebesar Rp1,33 triliun untuk KUR Syariah.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat akses keuangan bagi UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inklusi keuangan yang lebih merata di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Dengan meningkatnya dana KUR, para pelaku UMKM dapat lebih mudah mendapatkan modal kerja, meningkatkan produktivitas, serta memperluas pasar mereka tanpa harus bergantung pada pinjaman dengan bunga tinggi dari lembaga tidak resmi.

Baca Juga:Tangis Warga Pecah! Gubernur Jateng Langsung Datangi Pengungsi Banjir Grobogan

Terkait peresmian Kantor Cabang Syariah Yogyakarta, Luthfi juga mendorong Bank Jateng untuk lebih proaktif merangkul komunitas muslim serta pelaku UMKM. Menurutnya, Yogyakarta memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pendidikan, pariwisata, dan usaha kecil menengah.

“Peresmian cabang syariah di Yogyakarta ini bukan ekspansi, tapi sebagai investasi,” kata Luthfi. Ia menambahkan bahwa keberadaan kantor cabang syariah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya bagi komunitas muslim yang membutuhkan layanan keuangan berbasis syariah.

Sebagai kota dengan populasi mahasiswa yang besar, Yogyakarta memiliki dinamika ekonomi yang unik. Banyak mahasiswa yang terjun ke dunia usaha kecil, baik sebagai sampingan maupun sebagai awal dari karier kewirausahaan mereka. Dengan hadirnya Bank Jateng Syariah di kota ini, mereka memiliki opsi pembiayaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan prinsip syariah.

Komitmen Bank Jateng Syariah

Plt Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, menyatakan bahwa baik unit konvensional maupun syariah dari Bank Jateng berkomitmen untuk menghadirkan solusi keuangan yang lebih fleksibel bagi berbagai sektor usaha.

Hal ini tidak hanya menyasar pelaku UMKM, tetapi juga lembaga pendidikan Islam serta sektor kesehatan berbasis syariah.

Kinerja Bank Jateng Syariah hingga 31 Desember 2024 menunjukkan perkembangan positif, dengan total aset mencapai Rp7,24 triliun. Selain itu, bank ini juga mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp4,26 triliun, meningkat 17,19 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sebagian besar pembiayaan tersebut dialokasikan kepada UMKM, yang menjadi fokus utama dalam pengembangan ekonomi daerah.

Langkah Bank Jateng dalam memperluas layanan syariah serta meningkatkan kuota KUR bagi UMKM selaras dengan visi Gubernur Jawa Tengah dalam membangun pertumbuhan ekonomi berbasis kemandirian daerah yang berkelanjutan.

Hal ini juga sejalan dengan tagline "Ngopeni Ngelakoni Jateng," yang mencerminkan semangat untuk mendukung dan mengembangkan potensi ekonomi lokal.

Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM yang dapat berkembang tanpa harus menghadapi hambatan finansial yang berat.

Bank Jateng Syariah, dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, berupaya menjadi mitra strategis dalam mewujudkan perekonomian daerah yang lebih kuat dan berdaya saing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak