Wakil Ketua DPRD Jateng Desak Daerah Gencarkan Pendidikan Kesetaraan untuk Atasi Anak Tidak Sekolah

DPRD Jateng soroti tingginya angka anak tidak sekolah (ATS), terutama di pedesaan. Pendidikan kesetaraan kunci, perlu digencarkan & integrasi pelatihan keterampilan.

Budi Arista Romadhoni
Senin, 16 Juni 2025 | 09:29 WIB
Wakil Ketua DPRD Jateng Desak Daerah Gencarkan Pendidikan Kesetaraan untuk Atasi Anak Tidak Sekolah
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah. [Istimewa]

Salah satu strategi penting adalah melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga dan anak-anak yang bersangkutan. Dengan memahami latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya, pendekatan yang digunakan bisa lebih terukur dan memberi hasil yang signifikan.

“Termasuk melakukan pendekatan secara persuasif. Sehingga model-model penanganan yang dilakukan bisa terukur dan terarah,” tambahnya.

Lebih dari sekadar pendidikan akademik, Sarif juga mendorong integrasi program kesetaraan dengan pelatihan keterampilan dan pendidikan kejuruan.

Menurutnya, hal ini penting agar anak-anak yang tidak lagi berada di jalur pendidikan formal tetap memiliki peluang untuk berkembang secara ekonomi dan sosial.

Baca Juga:Unik! Bapak dan Anak Dilantik Jadi Anggota DPRD Jateng, Ternyata Dapilnya Sama

“Dalam pendidikan kesetaraan juga dapat melibatkan program-program pelatihan keterampilan dan pendidikan kejuruan untuk mempersiapkan individu untuk masuk ke dunia kerja,” ucapnya.

Pendekatan berbasis kebutuhan seperti ini, lanjutnya, menjadi jalan keluar bagi mereka yang memiliki kendala khusus, seperti harus bekerja sejak dini, mengalami masalah keluarga, atau tinggal di daerah terpencil.

“Pendekatan seperti ini memberikan kesempatan kepada mereka yang mungkin memiliki kebutuhan pendidikan khusus atau kehidupan pribadi yang kompleks, untuk tetap mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan karir mereka,” tandas Sarif.

Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga pendidikan non-formal, tokoh masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan program pendidikan kesetaraan dapat menjadi jembatan untuk menutup kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di Jawa Tengah. Sebab, masa depan anak-anak tidak boleh ditentukan oleh keterbatasan akses semata.

Baca Juga:Sinergi untuk Jawa Tengah: Pj Gubernur Nana Sudjana Harap DPRD Baru Perkuat Kolaborasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak