7 Fakta Menarik Kejatuhan Cicak dalam Perspektif Islam dan Budaya Jawa

Kejatuhan cicak di kepala: mitos kesialan (Jawa) vs. penjelasan ilmiah & ajaran Islam. Islam menolak pertanda gaib, cicak jatuh karena faktor fisik.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 Juli 2025 | 11:08 WIB
7 Fakta Menarik Kejatuhan Cicak dalam Perspektif Islam dan Budaya Jawa
Ilustrasi mitos kejatuhan cicak. [Suara.com/AI]

SuaraJawaTengah.id - Fenomena kejatuhan cicak di kepala mungkin terdengar sepele. Namun, dalam masyarakat Indonesia, khususnya dalam budaya Jawa, kejadian ini sering kali dikaitkan dengan firasat atau pertanda tertentu. Tidak sedikit yang merasa khawatir, bahkan takut, apabila mengalami hal ini.

Dikutip dari YouTube Males Baca, kita akan membahas secara lebih dalam mengenai makna kejatuhan cicak di kepala, baik dari sudut pandang budaya, ilmu pengetahuan, maupun ajaran Islam. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat menyikapi fenomena ini secara bijak dan rasional.

1. Mitos Kesialan dalam Budaya Jawa

Dalam tradisi Jawa, kejatuhan cicak di kepala diyakini sebagai pertanda akan datangnya kesialan atau musibah. Bahkan, ada kepercayaan bahwa apabila cicak tersebut tidak segera dibunuh dan sempat melarikan diri, maka malapetaka tersebut akan benar-benar terjadi.

Baca Juga:5 Mitos Tentang Burung Walet yang Masuk ke Rumah, Keberuntungan atau Marabahaya?

Mitos ini sudah diwariskan secara turun-temurun dan dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai bagian dari kearifan lokal, meskipun tidak memiliki dasar ilmiah maupun keagamaan yang jelas.

2. Islam Tidak Mengaitkan Cicak dengan Pertanda Gaib

Dalam perspektif Islam, tidak terdapat satu pun dalil yang sahih, baik dari Al-Qur’an maupun hadis, yang mengaitkan cicak dengan pertanda buruk atau kesialan. Islam menolak segala bentuk ramalan atau firasat yang tidak memiliki dasar syariat yang kuat.

Kepercayaan terhadap mitos semacam ini justru dapat menyeret seseorang ke dalam perbuatan syirik kecil apabila diyakini dapat memengaruhi takdir tanpa kehendak Allah SWT.

3. Penjelasan Ilmiah: Cicak Jatuh karena Faktor Fisik

Baca Juga:5 Benda di Dalam Dompet yang Diyakini Bawa Rezeki dan Keberuntungan

Secara ilmiah, kejatuhan cicak dapat dijelaskan sebagai akibat dari kegagalan cengkeraman pada permukaan tertentu. Cicak memiliki struktur mikroskopis bernama sepatulai—rambut-rambut halus pada telapak kaki dan ekornya—yang memungkinkan ia menempel pada permukaan vertikal maupun terbalik.

Namun, apabila cicak merayap pada permukaan yang terlalu licin atau tidak berpori, struktur tersebut tidak mampu mencengkeram, sehingga cicak bisa tergelincir dan jatuh. Ini adalah fenomena alami yang tidak berkaitan dengan unsur mistik apa pun.

Ilustrasi cicak. (Unsplash/ id23)
Ilustrasi cicak. (Unsplash/ id23)

4. Peran Cicak dalam Ekosistem Rumah

Cicak sebenarnya memiliki peran yang cukup penting dalam ekosistem rumah. Ia memangsa serangga kecil seperti nyamuk, lalat, dan laron yang berpotensi menjadi pembawa penyakit. Meskipun keberadaannya sering dianggap mengganggu, terutama karena kotorannya, cicak justru membantu menjaga kebersihan lingkungan secara alami.

5. Anjuran Membunuh Cicak dalam Hadis

Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah SAW memang menganjurkan untuk membunuh cicak. Dalam hadis dari Ummu Syarik r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh cicak, dan membunuhnya dalam satu kali pukulan disebut sebagai amalan yang berpahala besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak