Generasi Muda Hilang Arah? Wakil Ketua DPRD Jateng Ingatkan Soal Akar Budaya

Sarif Abdillah Wakil Ketua DPRD Jateng, khawatir generasi muda tercerabut dari budaya lokal akibat budaya asing. Ia mengajak pemuda melestarikan seni budaya daerah.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Juli 2025 | 20:39 WIB
Generasi Muda Hilang Arah? Wakil Ketua DPRD Jateng Ingatkan Soal Akar Budaya
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Kekhawatiran terhadap tercerabutnya generasi muda dari akar budaya lokal menjadi sorotan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah.

Ia mengajak kaum muda untuk turut serta menjaga seni budaya yang ada di daerah masing-masing.

Sarif menegaskan, generasi muda adalah pewaris kekayaan budaya bangsa.

Namun, menurutnya, saat ini banyak anak muda yang semakin menjauh dari nilai-nilai budaya asli akibat gempuran budaya asing.

Baca Juga:Sarif Abdillah: Remaja Harus Berani Berekspresi, Ini Alasannya!

“Namun, di tengah gempuran budaya asing, banyak anak muda justru semakin tercerabut dari akar budayanya,” ungkapnya pada Rabu (9/7/2025).

Padahal, kata Sarif, budaya lokal merupakan identitas suatu bangsa yang mencerminkan nilai, adat istiadat, serta warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

“Dalam era globalisasi yang terus berkembang pesat, budaya lokal menghadapi tantangan besar akibat masuknya budaya asing yang semakin mendominasi,” jelas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah. [Istimewa]
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah. [Istimewa]

Sebagai contoh, ia menyebut seni tari tradisional seperti Lengger dan Ebeg di Kabupaten Banyumas. Bahkan, seni Ebeg tengah diperjuangkan agar mendapat pengakuan dari Unesco.

“Budaya lokal bukan hanya warisan, juga merupakan identitas budaya Banyumas yang harus dilestarikan, terlebih di tengah derasnya arus budaya modern,” ujarnya.

Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Jateng: Pendampingan Jadi Kunci Pengembangan Desa Wisata di Jawa Tengah

Sarif juga mengapresiasi hadirnya berbagai paguyuban seni di berbagai daerah. Menurutnya, eksistensi komunitas seni tersebut menjadi ujung tombak pelestarian budaya.

“Adanya paguyuban-paguyuban itu bisa memperluas pengakuan terhadap seni lokal di kancah nasional hingga internasional. Melalui berbagai inovasi, para kawula muda bergairah meretas jalan melestarikan budaya lokal,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak