Dari Kontes Sampai Kesehatan: Rahasia di Balik Pangkas Bulu Domba yang Wajib Diketahui Peternak

Mas B, tukang pangkas domba, kewalahan layani domba Moreno yang berontak. Pangkas bulu penting untuk kesehatan domba, tapi sebagian peternak masih khawatir ternak sakit.

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 10 Juli 2025 | 17:09 WIB
Dari Kontes Sampai Kesehatan: Rahasia di Balik Pangkas Bulu Domba yang Wajib Diketahui Peternak
Agustinus Wibowo Sulistyo alias Mas B memangkas bulu domba di kandang milik Jenawi Berkah Farm, Sawangan, Magelang. [Suara.com/ Angga Haksoro A]

“Kalau sudah dicukur jadi ganteng gitu ya pengaruh (terhadap penjualan). Tapi sesuai selera masing-masing. Ada juga yang cenderung lebih suka domba kalau kelihatan gembel.”

Agustinus Wibowo Sulistyo alias Mas B mematok tarif pangkas domba betina Rp25 ribu per ekor. Sedangkan untuk domba jantan Rp30 ribu per ekor.

Beda lagi tarif pangkas domba untuk keperluan kontes. Biasanya Mas B menetapkan tarif minimal Rp50 ribu per ekor, tergantung tingkat kesulitan sesuai keinginan pelanggan.

Karena melayani pangkas panggilan, tarif tersebut belum termasuk ongkos pengganti bensin. Jika permintaan pangkas domba masih dalam radius 5 kilometer dari rumah, Mas B menggratiskan ongkos bensin.

Baca Juga:Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri

Mas B rata-rata membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam untuk menyelesaikan memangkas bulu satu ekor domba. Belum lama ini, dia membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk memangkas 10 domba di salah satu peternakan.

“Tergantung dombanya. Kalau dombanya nurut, waktu pangkasnya bisa lebih cepat dibanding dombanya yang brontak. Kalau domba jantan, apalagi jarang dipegang, bisa sampai 2 jam baru selesai,” katanya.

Kendala yang dihadapi oleh para pemangkas bulu domba saat ini adalah kekhawatiran sebagian besar peternak bahwa ternak akan sakit jika bulunya dipotong.

Masih ada keyakinan sebagian peternak bahwa domba akan kedinginan jika bulunya dipangkas. Padahal di peternakan luar negeri yang iklimnya lebih dingin dari Indonesia, umumnya bulu domba rutin dipangkas.

Peluang Kerajinan Benang Wol

Baca Juga:Teror Mencekam KKN di Magelang: Sampai Trauma Seumur Hidup!

Domba moreno adalah sebutan lokal untuk domba peranakan impor jenis merino asal Australia. Peternak sering memilih domba jenis ini untuk pejantan atau indukan karena postur tubuhnya yang besar.

Di Australia, domba merino umumnya dipelihara untuk diambil bulunya sebagai bahan membuat benang wol. Di Indonesia pengolahan bulu domba merino belum dikenal luas dan sering hanya dianggap sebagai limbah.

“Selama ini bulunya paling saya kasihkan yang punya domba terus dikubur. Kita belum tahu cara memanfaatkan bulunya. Sebenarnya boleh juga kalau ada perajin yang mau nampung dan harganya masuk.”

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini