Gamelan Jawa Pikat Musisi Belanda, Belajar Kilat 3 Jam di Sanggar Semarang

Seorang musisi asal Belanda tunjukkan minat mendalam pada budaya Jawa dengan belajar gamelan di Sanggar Seni Teater Lingkar Semarang. Dalam 3 jam, ia berhasil kuasai 3 lagu!

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 September 2025 | 12:32 WIB
Gamelan Jawa Pikat Musisi Belanda, Belajar Kilat 3 Jam di Sanggar Semarang
Sanggar Seni Teater Lingkar saat mendapat kunjungan dari musisi dari Belanda pada Senin (8/9/2025). [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Musisi asal Belanda belajar gamelan Jawa di Semarang.
  • Belajar kilat 3 jam, ia langsung bisa main 3 lagu.
  • Sanggar seni terbuka untuk lestarikan budaya Jawa.

SuaraJawaTengah.id - Alunan lembut suara gamelan terdengar dari Sanggar Seni Teater Lingkar, Semarang pada Senin siang (8/9/2025). Pemandangan di sana tak biasa.

Di antara para pengrawit lokal, duduk seorang musisi asal Belanda yang dengan tekun menekan bilah-bilah saron, mencoba mengikuti irama yang diajarkan.

Kedatangannya ke Semarang merupakan bagian dari agenda seni yang padat. Sehari sebelumnya, ia baru saja tampil bersama band-nya di Festival Kota Lama Semarang.

Perjalanan berlanjut ke Solo untuk mengikuti workshop karawitan, sebelum kembali ke Semarang untuk mendalami gamelan. Ini menunjukkan keseriusannya dalam mengeksplorasi kekayaan musik Nusantara.

Baca Juga:Sikap Rektor UNNES Soal Misteri Kematian Iko Juliant: Tunggu Aduan Keluarga!

Dari sanggar, ia dijadwalkan berbagi pengalaman dalam workshop musik di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata. Rangkaian tur budayanya akan berlanjut ke Jakarta untuk kembali bermain musik, sebelum akhirnya pulang ke negaranya.

Sanggar yang Ramah Budaya

Kehadiran tamu dari mancanegara ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sari, pengasuh Sanggar Seni Teater Lingkar. Ia menyambut hangat siapa saja yang ingin mengenal budaya Jawa lebih dekat.

“Senang sekali bisa menjadi tuan rumah yang baik. Komunitas Teater Lingkar yang di dalamnya ada kelompok karawitan Sindhu Laras terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar gamelan, wayang kulit, atau sekadar mencoba nembang Jawa,” tutur Sari pada Rabu (10/9/2025).

Sanggar ini secara konsisten berupaya menjaga denyut budaya Jawa dengan merangkul semua kalangan. Baik pelajar lokal maupun tamu asing, semua diberi kesempatan yang sama untuk belajar, mencoba, dan merasakan langsung kekayaan warisan leluhur.

Baca Juga:Misteri Kematian Mahasiswa UNNES: Pamit Demo, Pulang Lebam, Mengigau 'Jangan Dipukuli'

Belajar Kilat, Hasil Memikat

Dalam sesi belajar singkat selama tiga jam, hasilnya cukup mengejutkan. Berkat arahan pengajar yang runtut dan sistematis, musisi Belanda itu mampu memainkan tiga lagu gamelan dengan baik.

Tak hanya itu, ia dan rombongannya bahkan ikut menyanyikan tembang populer seperti “Suwe Ora Jamu” dan “Tul Jaenak” dengan irama yang nyaris sempurna.

Bob Wardhana, perwakilan Kedutaan Indonesia yang turut mendampingi, ikut larut dalam suasana. “Saya juga senang bisa belajar meskipun sebentar.

Pengajar di sini tidak hanya mengajarkan cara bermain, tetapi juga teknik dasar. Itu membuat pengalaman kami lebih berkesan,” ujarnya.

Menjaga Warisan, Menyapa Zaman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak