- Modal Rp2 juta cukup membuka warung sembako kecil asal fokus pada barang pokok dan eceran cepat laku.
- Prioritaskan produk berputar cepat seperti mi instan, sabun, kopi sachet, dan jajanan anak.
- Mulai dari stok sedikit tapi variatif, catat permintaan pelanggan, lalu tambah stok sesuai kebutuhan.
SuaraJawaTengah.id - Membangun warung kelontong atau toko sembako kecil sering kali dianggap membutuhkan modal besar. Padahal, dengan strategi yang tepat, modal Rp2 juta pun bisa cukup untuk memulai usaha ini.
Kuncinya adalah menyusun prioritas barang yang benar-benar dibutuhkan masyarakat sekitar. Berikut dari YouTube adalah rincian dan strategi membuka warung sembako dengan modal terbatas.
1. Sembako Pokok: Fondasi Utama Warung
Barang pertama yang wajib tersedia adalah kebutuhan pokok harian seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, telur, dan garam.
Baca Juga:7 Fakta Sejarah dan Kontroversi Tahlilan yang Jarang Dibahas
a. Tips belanja: jangan langsung stok banyak. Cukup 2 kg gula, 2 liter minyak, 2 kg tepung, dan 1 kg telur.
b. Strategi jual: gunakan sistem eceran, misalnya gula dan minyak dijual per ¼ kg atau per ¼ liter.
Dengan begitu, modal terbatas bisa menjangkau lebih banyak barang sekaligus memenuhi kebutuhan harian masyarakat.
2. Mi Instan: Produk Favorit dengan Perputaran Cepat
Mi instan adalah produk dengan perputaran cepat dan dicari oleh hampir semua kalangan.
Baca Juga:Rebut Hadiahnya! Kode Redeem FF 1 Oktober 2025, Skin Langka dan Diamond Gratis
a. Jumlah awal: cukup sediakan 5 pcs untuk tiap varian rasa.
b. Alasan: membeli per karton memang lebih murah, tapi untuk modal awal sebaiknya bertahap sambil melihat varian mana yang paling laku. Dengan stok terbatas tapi variatif, warung tetap terlihat lengkap di mata pelanggan.
3. Sabun dan Produk Kebersihan
Sabun mandi, sabun cuci piring, hingga deterjen termasuk kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dilewatkan.
a. Strategi: cukup stok sedikit-sedikit tapi beragam varian.
b. Manfaat: meski modal kecil, variasi produk membuat pembeli merasa warung lebih lengkap.
Barang seperti ini jarang kedaluwarsa, jadi aman untuk disediakan sejak awal.
4. Kopi dan Minuman Sachet
Produk minuman sachet, khususnya kopi, menjadi salah satu daya tarik utama.
a. Fokus awal: sediakan kopi klasik atau produk yang sudah lama dikenal masyarakat.
b. Strategi jangka panjang: setelah modal bertambah, baru tambahkan varian kopi atau minuman sachet lain yang sedang tren. Minuman ini bukan hanya dicari bapak-bapak, tapi juga remaja hingga pekerja yang butuh cepat.
5. Jajanan Anak sebagai Magnet Warung
Anak-anak sering menjadi pintu masuk pelanggan untuk datang ke warung.
a.Jenis jajanan: bisa berupa permen, snack kecil, hingga jajanan harga Rp500–Rp1.000.
b.Jumlah awal: sekitar 10 gantungan jajanan murah, ditambah 10 bungkus snack populer seperti yuppie atau minuman ultra kecil. Jajanan anak membuat warung terlihat lebih ramai dan lengkap meskipun modal terbatas.
6. Rokok: Produk dengan Permintaan Stabil
Rokok adalah produk dengan modal besar, tapi sangat sering dicari.
a.Strategi awal: cukup sediakan 2 bungkus untuk merek yang paling populer.
b. Alasan: fokus dulu ke merek yang pasti laku agar modal tidak terbuang. Seiring berkembangnya usaha, varian bisa ditambah sesuai permintaan pelanggan.
7. Obat-Obatan Ringan
Warung kecil juga bisa berfungsi sebagai solusi cepat ketika warga membutuhkan obat sederhana.
a. Jenis obat: paracetamol, minyak kayu putih, atau obat masuk angin.
b. Manfaat: selain membantu masyarakat, produk ini menambah citra warung sebagai tempat serba ada.
8. Bumbu Dapur dan Kebutuhan Harian Lainnya
Selain sembako, bumbu dapur seperti bawang, cabai kering, ketumbar, dan penyedap rasa juga penting untuk disediakan.
a. Tambahan produk: insektisida, pembalut, dan popok bayi.
b. Strategi: mulai dari sedikit jumlah, lalu tambah stok sesuai kebutuhan pelanggan yang sering menanyakan.
Jangan lupakan perlengkapan kecil seperti buku catatan, bolpoin, dan plastik kresek. Dari sisa modal sekitar Rp35 ribu, perlengkapan ini sangat penting untuk mencatat transaksi sekaligus menambah kesan profesional.
Dari rincian di atas, modal Rp2 juta sudah cukup untuk membuka warung kelontong kecil tapi lengkap. Rahasianya adalah memprioritaskan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang perputarannya cepat dan selalu dicari masyarakat.
Jangan terlalu banyak stok barang mahal di awal. Catat permintaan pelanggan agar bisa ditambah di kemudian hari. Gunakan sistem eceran supaya modal bisa menjangkau lebih banyak produk.
Dengan strategi ini, warung kecil bisa segera beroperasi, cepat berputar, dan perlahan memperbesar modal. Usaha sembako bukan hanya soal berjualan, tapi juga soal memahami kebutuhan masyarakat sekitar.
Kontributor : Dinar Oktarini