6 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Belanda

Kuliner Indonesia banyak dipengaruhi Belanda, seperti perkedel, klapertart, semur, kastengel, kroket, dan spiku. Resep Belanda diadaptasi dengan cita rasa lokal

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 11:11 WIB
6 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Belanda
Makanan perkedel yang ternyata peninggalan Belanda.
Baca 10 detik
  • Banyak kuliner khas Indonesia ternyata adaptasi resep Belanda, lalu diberi sentuhan cita rasa lokal.
  • Perkedel, semur, kroket, hingga kastengel lahir dari akulturasi resep kolonial dan rempah Nusantara.
  • Kini hidangan itu melebur jadi identitas kuliner nasional, bukti kuliner mampu menjembatani budaya.

SuaraJawaTengah.id - Sejarah panjang penjajahan Belanda di Indonesia tidak hanya meninggalkan jejak politik dan budaya, tetapi juga warisan kuliner.

Banyak makanan yang kita anggap “asli Indonesia” ternyata merupakan adaptasi dari resep Belanda.

Meski begitu, cita rasa lokal membuat kuliner tersebut punya karakter khas Nusantara. Sebagaimana dikutip dari akun Janji Dunia, berikut enam di antaranya:

1. Perkedel: Dari Frikadeller ke Lauk Harian

Baca Juga:Gaji Rp3 Juta Beli Rumah Bukan Mimpi, Ini Hitungan KPR Subsidi yang Masuk Akal!

Siapa tak kenal perkedel? Makanan berbahan kentang tumbuk ini sangat akrab di warteg hingga rumah makan Padang. Ternyata asal-usulnya dari hidangan Belanda bernama frikadeller, yakni campuran kentang dan daging.

Di Indonesia, perkedel lebih sederhana, biasanya kentang goreng tumbuk yang diberi sedikit bumbu dan digoreng. Meski sederhana, posisinya kuat di hati masyarakat karena cocok jadi lauk pendamping nasi.

2. Klapertart: Dessert Manado dengan Sentuhan Eropa

Klapertart dikenal sebagai kue khas Manado, tetapi akarnya berasal dari Belanda. Resepnya menggunakan terigu, susu, gula, mentega, dan daging kelapa muda, bahan yang mudah ditemukan di Indonesia.

Orang Belanda pada masa kolonial memodifikasi resep kue susu mereka dengan menambahkan kelapa, sehingga tercipta paduan manis-gurih yang khas. Kini klapertart menjadi sajian wajib di Manado, bahkan sering muncul di acara-acara perayaan.

Baca Juga:Daftar Hari Penting Oktober 2025: Dari Kesaktian Pancasila, Sumpah Pemuda, hingga Hari Pangan Dunia

3. Semur: Adaptasi Bumbu Kecap Nusantara

Semur identik dengan daging berkuah kecap manis dan rempah. Namun, asalnya dari kuliner Belanda yang disebut “smoor”, artinya merebus dengan tomat dan bawang bombay.

Orang Indonesia kemudian menambahkan kecap manis, pala, dan rempah Nusantara sehingga rasanya makin kaya. Varian semur pun banyak, dari semur daging sapi, ayam, telur, hingga semur jengkol. Makanan ini menjadi simbol akulturasi sempurna antara bumbu Belanda dan kekayaan rempah lokal.

4. Kastengel: Kue Keju Lebaran dari Negeri Kincir

Kastengel selalu ada di toples saat Lebaran atau Natal. Nama kastengel sendiri berasal dari bahasa Belanda: kaas berarti keju dan stengels berarti batang. Di Belanda, kue ini lebih panjang seperti stik.

Namun di Indonesia, bentuknya lebih mungil agar pas masuk ke dalam toples. Rasa gurih keju yang kuat menjadikannya favorit lintas generasi. Tak heran kalau kastengel menjadi simbol hidangan kue kering khas perayaan di tanah air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak