7 Ide Bisnis dari Modal Rp100 Ribu: Kecil di Awal, Besar di Hasil!

Mulai bisnis dengan 100 ribu? Bisa! Ada 7 ide usaha tanpa ribet, seperti jualan camilan, jasa cuci sepatu, jadi reseller, hingga jualan pulsa

Budi Arista Romadhoni
Senin, 06 Oktober 2025 | 08:43 WIB
7 Ide Bisnis dari Modal Rp100 Ribu: Kecil di Awal, Besar di Hasil!
Ilustrasi cari ide bisnis. [Freepik.com/Geargodz]
Baca 10 detik
  • Dengan modal Rp100 ribu, kamu bisa mulai bisnis kecil seperti camilan, minuman, atau pulsa.
  • Kunci suksesnya ada pada ide kreatif, promosi aktif, dan konsistensi menjalankan usaha.
  • Fokus pada eksekusi dan kebutuhan pasar, bukan menunggu modal besar yang belum tentu datang.
 

SuaraJawaTengah.id - Siapa bilang memulai bisnis harus menunggu modal jutaan? Banyak pengusaha sukses justru berawal dari ide sederhana dan modal terbatas. Dengan seratus ribu rupiah saja, kamu sudah bisa memulai usaha kecil yang berpotensi besar, asal dijalankan dengan strategi dan konsistensi.

Sebagaimana dikutip dari YouTube Peluang SUkses, berikut tujuh ide bisnis modal 100 ribu yang bisa kamu jalankan hari ini juga tanpa ribet, tanpa kantor, tapi bisa mendatangkan cuan nyata.

1. Jualan Camilan Kekinian

Camilan adalah bisnis yang hampir tak pernah sepi peminat. Dengan modal sekitar 100 ribu, kamu bisa membeli bahan baku seperti makaroni, singkong, tepung, bumbu pedas, dan kemasan plastik sederhana.

Baca Juga:Sikat! Kode Redeem FC Mobile 2 Oktober 2025, Banjir Item Gratis, Pemain Bintang Menanti

Kreasikan berbagai varian rasa dan level pedas, misalnya “Makaroni Level Neraka” atau “Keripik Singkong Pedas Nampol”. Camilan seperti ini laku keras di kalangan pelajar dan pekerja muda.

Jual lewat media sosial, grup WhatsApp, atau marketplace lokal. Pastikan foto produk menarik dan kemasan rapi. Kalau rasanya enak dan harganya bersahabat, pelanggan akan datang lagi tanpa kamu perlu banyak promosi.

2. Jasa Cuci Sepatu

Banyak orang sibuk tapi ingin sepatunya tetap bersih. Nah, peluang ini bisa kamu tangkap dengan membuka jasa cuci sepatu rumahan. Modalnya kecil — cukup beli sabun pembersih khusus, sikat lembut, dan kain microfiber.

Mulailah dari lingkungan terdekat: teman, tetangga, atau rekan kerja. Tawarkan harga perawatan murah di awal, misalnya Rp10–15 ribu per pasang. Bila hasilnya bersih dan wangi, mereka pasti merekomendasikan ke orang lain.

Baca Juga:Intip Pesona Agrowisata Tambi Wonosobo, Tembus 6 Besar Wonderful Indonesia Award 2025

Dengan promosi di media sosial dan layanan antar jemput sederhana, bisnis kecil ini bisa berkembang cepat tanpa perlu toko fisik.

3. Jadi Reseller atau Dropshipper

Buat kamu yang ingin berbisnis tapi belum punya produk sendiri, jadi reseller atau dropshipper adalah cara paling mudah. Modalnya hanya kuota internet dan waktu untuk riset pasar.

Kamu bisa mencari produk yang sedang tren di marketplace, lalu mendaftar sebagai reseller. Kalau ingin tanpa stok sama sekali, pilih sistem dropship: kamu promosikan produk orang lain, tapi supplier yang mengirimkan barang ke pembeli atas nama kamu.

Pilih kategori yang cepat laku, seperti fashion, skincare, atau perlengkapan rumah tangga. Gunakan media sosial untuk membangun kepercayaan pembeli dan buat konten yang menarik agar produkmu menonjol di antara kompetitor.

4. Jualan Minuman Segar

Minuman dingin selalu jadi penyelamat di cuaca panas. Dengan 100 ribu rupiah, kamu sudah bisa mulai jualan es teh, kopi susu, atau minuman jelly kekinian.

Gunakan bahan dan peralatan sederhana seperti termos es, gelas plastik, dan sedotan. Tempat jualannya bisa di depan rumah, halaman sekolah, atau titip di warung sekitar.

Supaya penjualan makin luas, kamu juga bisa mendaftar di aplikasi pesan antar seperti GoFood atau GrabFood. Meskipun margin per cup kecil, volume penjualan bisa tinggi jika rasa dan penyajiannya menarik.

5. Jasa Ketik dan Print

Kalau kamu punya laptop atau bahkan hanya HP, manfaatkan untuk membuka jasa ketik. Banyak pelajar, mahasiswa, dan pegawai kantoran membutuhkan jasa pengetikan cepat, terutama saat menjelang tenggat tugas atau laporan.

Modal utamanya hanya kuota internet untuk promosi. Jika kamu juga punya printer, tambahkan layanan print dengan biaya tambahan.

Mulailah dengan menawarkan jasa lewat grup kampus, media sosial, atau forum lokal. Kalau hasil ketikanmu rapi dan cepat, pelanggan akan terus datang dan bisa jadi sumber penghasilan tetap tanpa perlu keluar rumah.

6. Jasa Desain dan Editing

Di era digital, kebutuhan desain dan editing konten meningkat pesat. Kalau kamu punya kemampuan dasar desain atau edit video, manfaatkan skill itu untuk membuka jasa freelance kecil-kecilan.

Gunakan laptop atau bahkan smartphone dengan aplikasi gratis seperti Canva, CapCut, atau Pixellab. Awalnya, kamu bisa menawarkan harga terjangkau untuk menarik pelanggan pertama.

Bangun portofolio dari setiap proyek yang kamu kerjakan. Setelah punya reputasi baik, kamu bisa naikkan harga dan bahkan bekerja sama dengan UMKM yang butuh desain logo, kemasan produk, atau konten promosi.

7. Jualan Pulsa dan Paket Data

Bisnis klasik yang gak pernah mati: jualan pulsa dan paket data. Dengan modal seratus ribu rupiah, kamu bisa menjadi agen pulsa di berbagai platform digital.

Keuntungan per transaksi memang kecil, tapi frekuensi transaksi tinggi. Hampir semua orang butuh pulsa dan kuota setiap bulan.

Kelebihan bisnis ini, kamu bisa menjalankannya dari mana saja, bahkan sambil bekerja atau kuliah. Jika pelangganmu sudah banyak, kamu bisa memperluas layanan dengan jual token listrik, voucher game, atau top-up e-wallet.

Banyak orang gagal memulai bisnis bukan karena tidak mampu, tapi karena terlalu lama menunggu “modal besar” yang belum tentu datang. Padahal, peluang bisa muncul dari ide kecil yang dijalankan dengan konsisten.

Seratus ribu rupiah mungkin terlihat kecil, tapi bisa menjadi pintu menuju kebebasan finansial kalau kamu berani melangkah. Kuncinya adalah fokus pada eksekusi, bukan alasan.

Pilih salah satu dari tujuh ide di atas, buat rencana kecil, dan jalankan hari ini juga. Siapa tahu, bisnis kecilmu justru jadi awal dari perjalanan besar menuju kesuksesan.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak