4 Cara Ternak Ayam Kampung untuk Pemula, Dijamin Menguntungkan!

Beternak ayam kampung berpotensi cuan! Siapkan kandang, bibit unggul, perawatan, dan pemasaran. Pilih sistem umbaran/semi intensif. Jaga kualitas agar pelanggan setia.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 15 Oktober 2025 | 16:20 WIB
4 Cara Ternak Ayam Kampung untuk Pemula, Dijamin Menguntungkan!
Ilustrasi ternak ayam rumahan. [Freepik.com/EyeEM]
Baca 10 detik
  • Beternak ayam kampung menjanjikan karena dagingnya gurih, bergizi, dan disukai semua kalangan.
  • Kunci sukses ternak: kandang layak, bibit unggul, perawatan rutin, dan kebersihan terjaga.
  • Pasarkan ke pasar, restoran, atau online; jaga kualitas agar usaha ternak untung berkelanjutan.

SuaraJawaTengah.id - Banyak orang sepakat kalau beternak ayam kampung bisa jadi ladang cuan yang menjanjikan. Pasalnya, ayam kampung punya cita rasa khas dan digemari masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.

Dagingnya lebih gurih, gizinya tinggi, dan sering dijadikan bahan utama di rumah makan tradisional hingga restoran besar.

Tapi sebelum terjun ke dunia peternakan, ada beberapa hal penting yang perlu kamu siapkan. Sebagaimana dikutip dari YouTube Suksespedia, berikut empat cara ternak ayam kampung untuk pemula agar hasilnya menguntungkan!

1. Siapkan Kandang yang Tepat

Baca Juga:Waspada! 7 Ciri Modus Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Bikin Banyak Orang Tertipu

Langkah pertama yang paling penting adalah mempersiapkan kandang. Kandang berfungsi bukan cuma sebagai tempat tinggal ayam, tapi juga untuk menjaga kesehatan dan memantau pertumbuhannya.

Umumnya, sistem ternak ayam kampung di Indonesia terbagi dua: sistem umbaran dan sistem semi intensif.

Pada sistem umbaran, ayam dibiarkan mencari makan sendiri di sekitar halaman atau kebun. Sistem ini cocok buat pemula yang masih belajar dan ingin meminimalkan modal.

Biaya pakannya lebih hemat karena ayam mencari makan alami seperti serangga dan sisa makanan.

Namun, kelemahannya adalah pertumbuhan ayam lebih lambat dan risiko terkena penyakit lebih tinggi karena lingkungan sulit dikontrol.

Baca Juga:15 Makanan Khas Purworejo Jawa Tengah yang Wajib Dicoba

Jika kamu punya waktu lebih dan ingin serius menekuni usaha ini, pilihlah sistem semi intensif. Dalam sistem ini, ayam dipelihara dalam kandang khusus dengan pemberian pakan dan air yang teratur. Walau butuh modal lebih besar untuk kandang dan pakan, hasilnya jauh lebih optimal karena pertumbuhan ayam bisa dipantau dengan baik.

2. Pilih Bibit Ayam Kampung Berkualitas

Setelah kandang siap, langkah berikutnya adalah memilih bibit ayam kampung. Bibit bisa berupa indukan dewasa atau DOC (Day Old Chick) alias anak ayam berumur sehari.

Untuk pemula, memilih bibit yang sehat dan unggul sangat menentukan keberhasilan usaha ternakmu.

Ciri bibit ayam kampung berkualitas antara lain:

a. Tubuh tidak cacat dan tampak kekar.

b. Aktif bergerak dan lincah.

c. Bulu bersih dan mengkilap.

d. Nafsu makan tinggi.

Pastikan kamu membeli bibit dari peternak terpercaya yang sudah memiliki sertifikasi dari dinas peternakan setempat. Hal ini penting untuk memastikan bibit bebas penyakit dan memiliki genetik unggul. Jika ingin menghemat, kamu juga bisa mulai dari indukan yang akan bertelur dan menetas secara alami di kandangmu sendiri.

3. Rawat dan Besarkan dengan Baik

Perawatan ayam kampung tidak bisa dilakukan asal-asalan. Jika kamu membeli bibit DOC, maka fase awal yang paling krusial adalah masa pembesaran. Anak ayam butuh suhu hangat, pakan bergizi, dan lingkungan yang bersih agar tumbuh sehat.

Dalam sistem semi intensif, kandang biasanya dibagi berdasarkan usia ayam:

a. Kandang DOC untuk ayam berumur 1–21 hari.

b. Kandang pembesaran untuk ayam usia 3 minggu hingga 2 bulan.

c. Kandang dewasa untuk ayam siap panen atau bertelur.

Setiap fase butuh perlakuan berbeda, terutama soal pakan. Anak ayam bisa diberi pakan halus seperti voer, sedangkan ayam dewasa bisa diberi campuran dedak, jagung giling, atau pakan jadi. Jangan lupa menjaga kebersihan kandang agar ayam terhindar dari penyakit seperti flu burung atau cacingan. Semprotkan desinfektan secara rutin dan pastikan ventilasi udara cukup.

Selain pakan, pencahayaan dan air minum juga berperan penting. Ayam kampung yang terawat dengan baik bisa tumbuh lebih cepat, produktif bertelur, dan punya daya tahan tubuh kuat.

4. Pahami Cara Pemasaran

Setelah ayam tumbuh besar dan siap panen, tahap terakhir adalah pemasaran. Ayam kampung bisa dijual dalam bentuk daging atau telur. Menariknya, meski ukuran telur ayam kampung lebih kecil dibanding telur ayam negeri, harganya justru lebih mahal karena dipercaya lebih bergizi dan alami.

Kamu bisa menjual hasil ternak ke:

a. Pasar tradisional dan pengepul.

b. Rumah makan dan restoran khas nusantara.

c. Toko jamu dan kuliner sehat yang mencari telur ayam kampung.

d. Penjualan online melalui media sosial atau marketplace.

Kunci suksesnya adalah menjaga kualitas. Pastikan ayam yang dijual sehat dan segar. Jika hasil ternakmu konsisten bagus, pelanggan akan datang kembali tanpa perlu promosi besar-besaran.

Beternak ayam kampung bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan bagi siapa pun yang mau tekun dan sabar. Dengan persiapan kandang yang baik, bibit unggul, perawatan teratur, serta strategi pemasaran yang tepat, usaha ini bisa menghasilkan keuntungan stabil bahkan dalam skala rumahan.

Jadi, sudah siap mulai ternak ayam kampung? Jangan ragu untuk mencoba dan terus belajar dari pengalaman. Sedikit demi sedikit, ayam-ayammu bisa jadi sumber penghasilan yang halal dan berkelanjutan!

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak