Waspada! 7 Ciri Modus Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Bikin Banyak Orang Tertipu

Waspada penipuan kerja paruh waktu di medsos! Modusnya: iming-iming gaji besar, tugas ringan (like, share), lalu korban diminta deposit. Jaringan pelaku internasional.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 12:55 WIB
Waspada! 7 Ciri Modus Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Bikin Banyak Orang Tertipu
Ilustrasi penipuan kerja online. [ChatGPT]
Baca 10 detik
  • Modus penipuan kerja paruh waktu marak di medsos, tawarkan gaji besar untuk tugas ringan.
  • Pelaku membangun kepercayaan dengan bayar awal, lalu jebak korban lewat deposit palsu.
  • Jaringan internasional asal China ini menarget korban yang butuh uang, rugikan hingga miliaran.
 

SuaraJawaTengah.id - Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak orang mencari peluang kerja tambahan lewat media sosial.

Tawaran kerja paruh waktu dengan iming-iming gaji besar sering kali terasa menggiurkan, apalagi jika hanya perlu klik, like, atau share untuk mendapatkan uang.

Namun di balik kemudahan itu, ternyata tersimpan jebakan besar yang sudah memakan banyak korban di seluruh Indonesia.

Kasus penipuan kerja paruh waktu ini bahkan sudah diusut oleh pihak Mabes Polri. Fakta terbaru menunjukkan jaringan pelaku berasal dari luar negeri, terutama dari China daratan, dan beroperasi di negara ketiga seperti Kamboja dan Dubai.

Baca Juga:Curhat Dokter Wonogiri: 1 Orang Layani 10 Desa, Gubernur Luthfi Ambil Langkah Ini

Salah satu pelaku bernama Colby dikabarkan sudah tertangkap, namun jaringan besar lainnya masih aktif.

Agar Anda tidak ikut menjadi korban, berikut adalah 7 ciri dan tahapan modus penipuan kerja paruh waktu yang wajib diwaspadai sebagaimana dikutip dari YouTube.

1. Modus Dimulai dari DM atau Chat Pribadi

Biasanya, pelaku akan menghubungi calon korban lewat DM Instagram, Facebook, atau WhatsApp. Mereka berpura-pura sebagai perekrut dari marketplace ternama seperti Shopee, Lazada, atau Zalora.

Pesannya dibuat sopan dan profesional agar terlihat meyakinkan.

Baca Juga:7 Langkah Membuat Laporan Keuangan Warung dengan ChatGPT: Cepat, Rapi, dan Otomatis

Pelaku akan menawarkan pekerjaan ringan seperti memberikan like atau rating pada produk tertentu, dengan imbalan uang tunai. Karena terlihat sederhana dan tanpa modal, banyak orang langsung tergoda untuk mencoba.

2. Misi Pertama dan Kedua Dibayar Benar-Benar

Untuk membangun kepercayaan, pelaku akan benar-benar mentransfer uang pada dua pekerjaan pertama. Misalnya Anda diminta like tiga produk, kemudian dalam waktu singkat menerima komisi sebesar Rp20.000 hingga Rp50.000.

Rasa percaya mulai tumbuh. Korban merasa aman dan menganggap pekerjaan itu nyata. Ini adalah strategi awal untuk membuat korban yakin bahwa sistem mereka legal dan menguntungkan.

3. Mulai Didorong ke Level Lebih Tinggi

Setelah sukses di tahap pertama dan kedua, korban akan ditawari pekerjaan level berikutnya dengan imbalan yang jauh lebih besar. Di sinilah jebakannya mulai bekerja. Untuk ikut di level baru, pelaku meminta korban melakukan deposit atau top up sejumlah uang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak