1000 Pelari Taklukkan Slamet Trail Run 2025! 'Atap' Jawa Tengah Punya Magnet Dunia

Diinisiasi Gubernur Ahmad Luthfi, Slamet Trail Run 2025 menjadi magnet bagi pelari dunia. Medan ekstrem Gunung Slamet jadi daya tarik utama, sport tourism angkat citra Jateng

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:53 WIB
1000 Pelari Taklukkan Slamet Trail Run 2025! 'Atap' Jawa Tengah Punya Magnet Dunia
Suasana Slamet Trail Run 2025, Minggu (19/10/2025). [Dok Humas Pemprov Jateng]
Baca 10 detik
  • Medan ekstrem Gunung Slamet jadi magnet utama yang sukses menarik 1.000 pelari, termasuk dari Zimbabwe.
  • Event ini adalah wujud visi Gubernur Ahmad Luthfi untuk menjadikan sport tourism mesin pariwisata Jateng.
  • Kesuksesan perdana ini membuka jalan untuk seri trail run di gunung ikonik Jateng lainnya seperti Lawu.

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 1.000 pelari dari dalam dan luar negeri menantang keganasan jalur pendakian Gunung Slamet dalam ajang perdana Slamet Trail Run 2025, Minggu (19/10/2025).

Bukan sekadar lomba lari biasa, event ini menjadi pembuktian bahwa medan ekstrem 'atap' Jawa Tengah memiliki daya pikat kuat di panggung olahraga internasional.

Digelar dengan titik start dan finis di D’las, Desa Serang, Purbalingga, acara ini berhasil menyedot animo luar biasa.

Data menunjukkan, 32 persen peserta datang dari luar Jawa Tengah, dan yang lebih membanggakan, lima peserta merupakan pelari mancanegara, salah satunya berasal dari Zimbabwe.

Baca Juga:7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Muhamad Masrofi, menyebut partisipasi pelari asing ini menjadi validasi bahwa Gunung Slamet punya potensi besar.

"Lima peserta lain dari luar negeri. Di antaranya dari Zimbabwe," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (18/10/2025).

Daya tarik utama event ini tak lain adalah reputasi Gunung Slamet itu sendiri. Dengan ketinggian 3.432 MDPL, gunung ini dikenal memiliki salah satu jalur paling menantang di Pulau Jawa.

Karakteristik inilah yang sengaja 'dijual' untuk memancing adrenalin para pelari lintas alam (trail runners) yang haus akan tantangan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang turut berpartisipasi, menjelaskan bahwa medan terjal berbatu dan berpasir di bagian atas menjadi nilai jual unik.

Baca Juga:Jumat Berkah! Sikat 3 Link Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Hari Ini, Cek Sekarang!

"Karakteristik di Gunung Slamet itu terkenal di atasnya banyak pasir dan batu. Ini bagian yang dipromosikan, karena para trail runners ini suka tantangan," ungkapnya.

Visi Sport Tourism Gubernur Ahmad Luthfi

Kesuksesan Slamet Trail Run 2025 tidak lepas dari visi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang gencar mendorong sport tourism sebagai salah satu pilar utama untuk menggeliatkan pariwisata. Menurut Masrofi, event ini adalah langkah awal dari sebuah rencana besar.

"Sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, kegiatan sport tourism agar diperbanyak," tegas Masrofi.

"Harapannya ini bisa jadi ajang trail run unggulan di Indonesia dan intetnasional. Kalau sukses, maka bisa dikembangkan dengan Lawu Trail Run, Sumbing Sindoro Trail Run, dan lainnya."

Dengan tiga kategori yang dilombakan—5K, 14K, dan 25K—ajang ini dirancang untuk menjangkau berbagai level pelari, dari pemula hingga profesional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak