Baca 10 detik
- Media sosial ciptakan jurang antara fakta dan persepsi, picu FOMO di kalangan remaja Jateng.
- Literasi Digital dan Emosional jadi kunci agar remaja tak mudah percaya pada citra palsu daring.
- Guru dan DPRD Jateng dorong sinergi pendidikan, keluarga, dan kebijakan untuk lindungi remaja.
Ia menekankan bahwa remaja harus mendalami informasi yang didapatkan, melihatnya dari semua kacamata, sehingga bisa lebih objektif.
Secara keseluruhan, dialog ini menjadi seruan keras bagi seluruh stakeholder—keluarga, sekolah, dan pemerintah—untuk bersinergi melindungi perkembangan anak di Jawa Tengah dari dampak negatif media sosial, dengan membekali mereka pemahaman mendalam tentang diri sendiri dan dunia digital yang mereka huni.