- Ajaran Sedulur Papat Lima Pancer mengajarkan keseimbangan antara diri, alam, dan Sang Pencipta.
- Empat sedulur gaib (kawah, ari-ari, getih, puser) melambangkan unsur kehidupan yang menjaga manusia.
- Keharmonisan dengan sedulur papat diyakini membuka rezeki, ketenangan batin, dan keselamatan hidup.
SuaraJawaTengah.id - Dalam ajaran kejawen, manusia tidak pernah hidup sendirian. Sejak lahir, kita ditemani oleh empat sedulur gaib yang disebut Sedulur Papat Lima Pancer.
Ajaran ini bukan sekadar mitos, melainkan filosofi spiritual yang mengajarkan keseimbangan antara diri, alam, dan Sang Pencipta. Banyak yang meyakini, dengan memahami dan menghormati sedulur papat, seseorang bisa membuka jalan menuju rezeki dan kehidupan yang selaras.
Sebagaimana dikutip dari YouTube Ruang Rahasia, berikut penjelasan mengenai makna sedulur papat, fungsinya, hingga cara mengaktifkan energinya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Makna Sedulur Papat Lima Pancer
Baca Juga:Misteri Pompa Air 'Lelah' di Tengah Kepungan Banjir Semarang, Warganet: Mungkin Nilai Fisikanya 4
Konsep ini berasal dari pandangan kosmologis masyarakat Jawa. Sedulur papat berarti empat saudara gaib yang lahir bersamaan dengan manusia. Sementara pancer adalah diri kita sendiri sebagai pusatnya. Jadi, totalnya ada lima unsur: empat sedulur dan satu pancer.
Filosofi ini menggambarkan bahwa manusia sejatinya tidak pernah sendirian dalam perjalanan hidupnya. Empat sedulur tersebut dipercaya selalu mendampingi, melindungi, dan menjadi perantara antara manusia dengan Tuhan.
2. Siapa Saja Sedulur Papat Itu?
Dalam tradisi kejawen, empat saudara ini memiliki simbol dan peran masing-masing.
Kakang Kawah
Baca Juga:7 Fakta Unik Kongres Pemuda II: Saat Kata Merdeka Masih Dilarang Diucapkan
Ia adalah yang pertama lahir sebelum bayi keluar dari rahim, melambangkan air ketuban. Karena keluar lebih dulu, ia disebut kakang atau kakak tua. Energinya dipercaya membawa perlindungan dan ketenangan.
Adi Ari-Ari
Ari-ari atau placenta adalah saudara kedua yang berperan penting selama dalam kandungan. Ia menjadi penghubung antara ibu dan anak, memberi napas dan makanan. Secara spiritual, adi ari-ari melambangkan kasih, penghubung, dan rezeki yang mengalir.
Getih (Darah)
Tanpa darah, manusia tidak bisa hidup. Dalam kejawen, getih adalah simbol semangat, keberanian, dan kekuatan batin. Ia menghidupkan raga sekaligus menjadi penjaga dari penyakit dan kelemahan diri.
Puser (Tali Pusat)