- BMKG memprakirakan Semarang, Bandung, dan Surabaya berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang pada hari Jumat.
- Indonesia memasuki periode peningkatan curah hujan signifikan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan mendatang.
- La Nina lemah diprediksi bertahan hingga Maret 2026, BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
SuaraJawaTengah.id - Warga Semarang diimbau untuk waspada dan menyiapkan perlengkapan pelindung hujan saat beraktivitas di luar ruangan hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ibu kota Jawa Tengah ini berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Jumat.
Prakiraan cuaca ini menempatkan Semarang bersama kota besar lainnya di Pulau Jawa, seperti Bandung dan Surabaya, yang juga berpotensi mengalami kondisi serupa.
Sementara itu, wilayah lain seperti Banten, Jakarta, dan Yogyakarta diprediksi akan lebih banyak diselimuti awan tebal sepanjang hari. Kondisi cuaca yang dinamis ini menandai masuknya Indonesia ke periode musim hujan yang lebih intens.
Baca Juga:Dorong Pelaku UMKM, BRI Regional Office Semarang Salurkan KUR Rp14,02 Triliun hingga Oktober 2025
Secara nasional, BMKG merilis peringatan dini cuaca yang menunjukkan potensi hujan di mayoritas kota besar.
Di wilayah Sumatra, hujan ringan hingga sedang diperkirakan akan turun di Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, hingga Bandar Lampung.
“Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca yang diikuti dari Jakarta.
Kewaspadaan lebih tinggi perlu ditingkatkan di Pulau Kalimantan. Kota Pontianak, Banjarmasin, dan Tanjung Selor berpotensi diguyur hujan deras yang dapat disertai petir.
Sementara hujan ringan diprediksi terjadi di Samarinda dan Palangkaraya. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diperkirakan merata di seluruh kota besar di Sulawesi serta wilayah Indonesia paling timur seperti Ternate, Ambon, hingga Jayapura.
Baca Juga:Bukan Main! Kejari Semarang Panggil 261 Penunggak PBB, Tagihan Total Capai Rp108 Miliar
Peralihan Menuju Puncak Musim Hujan
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah memasuki periode peningkatan curah hujan. Hal ini menjadi penanda penting peralihan menuju puncak musim hujan yang akan datang.
Berdasarkan analisis data selama tiga bulan terakhir, curah hujan di berbagai wilayah terus mengalami kenaikan yang signifikan.
Peningkatan curah hujan ini juga dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah yang saat ini tengah berlangsung. BMKG memprediksi fenomena iklim global ini akan bertahan cukup lama, yakni hingga Maret 2026.
Meski demikian, Teuku Faisal menegaskan dampaknya tidak akan terlalu signifikan terhadap penambahan curah hujan saat puncak musim hujan nanti.
“La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya.