SuaraJawaTengah.id - Meski berperilaku aneh, Sri Muhayati (57) Ibu dari Fina (18), remaja pengidap keterbelakangan mental yang jasadnya ditemukan di samping rumahnya di Desa Bajing, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Senin (18/11/2019) ternyata dikenal menguasai Bahasa Inggris.
Bahkan, seorang tetangganya, Suyati (68) mengakui kemampuan Sri dalam berbahasa Inggris.
"Dia dulu guru bahasa inggris di SMP swasta. Bahasa Inggris-nya pintar," ujarnya, Selasa (19/11/2019).
Dia juga mengungkapkan jika Sri mengalami gangguan jiwa sejak dikeluarkan dari sekolah sebagai guru. Kejadiannya sekitar lima tahun lalu.
"Tapi karena sering ketawa sendiri jadi dikeluarkan (sebagai Guru Bahasa Inggris). Mungkin itu yang semakin membuat dirinya depresi. Kalau suaminya sudah lama berpisah. Sepertinya tidak lama setelah ia menikah. Warga juga tahunya Sri menikah secara siri," ujarnya.
Baca Juga: Ibu Mayat Remaja Keterbelakangan Mental di Cilacap Kerap Berperilaku Aneh
Menurut keterangan Suyati, suaminya berasal dari Majenang. Tapi sudah lama merantau ke Sumatera setelah menjkah lagi. Hanya keluarga besarnya tinggal di Majenang.
"Dulu Fina pernah sekolah di SD. Tapi karena keterbelakangan mental suka BAB di kelas. Jadi sekolahnya tidak diteruskan. Sampai sekarang tidak bisa melakukan aktivitas apapun hanya di dalam rumah saja. Kalau warga mengajak komunikasi juga tidak bisa, hanya menggumam," lanjutnya.
Kepala Desa setempat, Ormat menjelaskan pihak desa sebenarnya sudah mengetahui kondisi kejiwaan yang dialami Sri. Pihaknya juga sudah berusaha melakukan upaya agar Sri mendapatkan hidup yang lebih baik.
"Sejarahnya itu, ibu tersebut agak kurang. Sebenarnya dahulu itu lulusan D3 bahasa asing tapi ada kelainan. Kami selaku pihak desa sudah berusaha semaksimal mungkin dalam artian peduli bahwa orang tersebut akan tak bawa ke Dinsos. Itupun sama sekali tidak boleh, kita sudah tawarkan dua kali," katanya.
Tawaran tersebut sudah seringkali dilakukan. Menurutnya terakhir pada tahun 2017 lalu. Ia bersama pihak terkait mengunjungi rumahnya.
Baca Juga: Tertutup Plastik dan Diikat, Remaja Keterbelakangan Mental Dikubur di Rumah
"Tahun 2017 lalu kami bersama dinsos dan puskesmas ke sini. Disamping itu kita kan punya kader posyandu setiap ada orang yang sakit didatangi sama sekali tidak boleh diperiksa sama ibunya. Kalau prediksi saya sih, anaknya meninggal karena sakit bukan dibunuh. Karena anaknya Sangat kurus sekali, istilahnya tinggal tulang dan kulit. Kenapa tidak lapor ke RT ya itu, karena kondisi ibunya yang agak kurang, tapi ya itu wewenang kepolisian untuk diproses lebih lanjut," lanjutnya.
Berita Terkait
-
8 Destinasi Wisata di Cilacap, Banyak Spot Instagramable
-
Kembangkan Minat Bakat Melukis Anak, KBSA Cilacap Gelar Workshop Melukis
-
Tumbang di Pilkada Cilacap, Vicky Shu Kasih Pesan Menyentuh Ini
-
Komunitas Tjilatjap History Luncurkan Buku Pernik-pernik Sejarah Cilacap
-
Smartfren Community Peduli UMKM, Adakan Workshop Berseri di Cilacap
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta