Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Sabtu, 08 Februari 2020 | 19:47 WIB
Bilqis Khoirun Nisa, bayi berumur 3,5 bulan dan Baqis Khoirun Najwa seorang bocah yang duduk di kelasa 4 SD saat ikut ayahnya nyupir angkutan [Suara.com/Dafi Yusuf]

Ia menyadari banyak penumpang merasa kasihan, sehingga memberikan uang melebihi standar ongkos. Uang itu, ia simpan untuk dibelikan makanan  buah hati.

Bahkan, lanjutnya, banyak juga penumpang yang kaget ketika tiba-tiba ada suara bayi di dalam mobil. Setelah melihat buah hatinya, banyak yang menanyakan keberadaan sang ibu lantas iba.

"Banyak yang kaget juga, kok tiba-tiba ada suara bayi menangis di dalam mobil. Saat penumpang tanya di mana ibunya, saya cuma bilang ibunya sedang pulang.”

Perjuangan Nurul tidak sampai di situ. Ketika siang, ia harus bergegas menjemput anaknya yang pertama Baqis Khoirun Najwa di SD Pancasila Semarang. Aktivitas seperti itu, ia lakukan hampir setiap hari.

Baca Juga: Ini Kisah Viral Ibu di Bekasi yang Diduga Mencuri dan Dipaksa Lepas Jilbab

Setelah ia menjemput Najwa, putri tertuanya langsung diajak mengangkut penumpang bersama Bilqis. Kalau sudah ada Najwa, beban Nurul agak ringan. Sebab, anak pertamanya itu sudah terbiasa merawat Bilqis meski umurnya baru 7 tahun.

"Mau bagaimana lagi, saya sebenarnya tidak tega. Hidup anak-anak saya habis di angkutan dan terminal. Saya bersyukur  mereka bisa menerima dan tidak rewel.”

Hanya cukup untuk susu dan popok

Kisah pilu Bilqis sempat viral di media-media sosial. Selain terpaksa harus menghabiskan hari-harinya dalam angkot, Nurul mengakui dirinya kesulitan ekonomi.

Dari hasil kerja, Nurul hanya sanggup membelikan susu dan popok untuk Bilqis. Semetara untuk kebutuhan lain seperti pakaian, sandal, sepeda bayi hasil sumbangan tetangga.

Baca Juga: Kisah Viral Anak Penjual Telur Dapat Upah Rp 500, Kalau Pecah Ganti Rp 3500

"Bagaimana ya, pengahasilan sebagai sopir angkot setiap harinya hanya dapat Rp 70 ribu. Cuma cukup untuk membelikan susu dan pempers Bilqis," kata Nurul.

Load More