SuaraJawaTengah.id - Pembangunan proyek tol Solo-Jogja sudah dimulai. Tahapan awal yaitu proses pengukuran dan penghitungan lahan terdampak pembangunan tol Solo-Jogja.
Pengukuran lahan jalan tol yang melintas di Kabupaten Boyolali dimulai sejak Senin (7/9/2020). Kegiatan pengukuran akan dilakukan selama 30 hari ke depan atas sampai pekan pertama Oktober 2020.
Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Boyolali, Wiradya Agung Utama, mengatakan pengadaan tanah untuk jalur tol Solo-Jogja yang melintas di wilayah Boyolali sudah masuk tahap pelaksanaan.
Wiradya mengaku pihaknya merasa perlu meminta izin kepada pemilik lahan sebelum terjun ke lapangan.
Baca Juga: Satu Pedagang Positif Corona, Pasar di Boyolali Disterilisasi Selama 3 Hari
"Supaya pelaksanaan bisa berjalan baik tentunya kami melakukan pengukuran dan pendataan bidang tanah yang akan terkena lebih dulu. Agar hubungan dengan pemilik lahan lebih koordinatif maka kami minta izin dulu. Sebelum melaksanakan pengukuran dan pendataan kami kulanuwun dulu," kata Wiradya dilansir dari Solopos.com.
Dia berharap, pendataan dan pengukuran lahan tol Solo-Jogja di Boyolali yang dimulai Senin itu bisa akurat. Pendataan ini juga menghitung isi di lahan tersebut, misalnya tanaman dan bangunan.
"Pendataan bidang tanah nanti meliputi isinya apa, tanaman di atasnya, bangunan, dan sebagainya. Kami turunkan Satgas A dan Satgas B," lanjut dia.
Satgas A bertugas melakukan pengukuran penghitungan luas lahan. Sedangkan Satgas B menghimpun data pemilik dan benda yang ada di atas tanah itu.
Tim pendataan lahan tol Solo-Jogja di Boyolali akan bekerja selama 30 hari ke depan dan akan didampingi oleh petugas pemerintah desa setempat.
Baca Juga: Asisten Rumah Tangga Bupati Boyolali Terkonfirmasi Positif Virus Corona
Dia menyebutkan jalur tol Solo-Jogja akan melintas di sembilan desa di dua kecamatan di Kabupaten Boyolali. Kedua kecamatan yang dilewati adalah Kecamatan Banyudono dan Kecamatan Sawit.
Sementara untuk jumlah bidang tanah yang dilalui jalur tol tersebut, ada sekitar 1.043 bidang. Sedangkan untuk klasifikasinya masih perlu dipastikan. Pendataan ini sekaligus untuk memastikan hal itu.
"Klasifikasinya sedang kami hitung ini. Nantinya untuk mengetahui lahan yang milik pemerintah desa berapa, warga berapa, instansi pemerintah berapa, sedang kami hitung," kata dia.
Berita Terkait
-
Mobil Kapolres Boyolali Kecelakaan Tabrak Truk Di Tol Batang, Sopir Dan Ajudan Tewas
-
Tampil Gemilang, Tommy Salim Raih Double Champion Super Moto Race 2024
-
Sirkuit Boyolali Memanas! Seri Terakhir Super Moto 2024
-
Pendaftaran CPNS Boyolali 2024 Telah Dibuka, Ini Formasi yang Dibutuhkan, Tahapan hingga Syarat Umum yang Harus Dipenuhi
-
Tugas Negara dan Persija Jakarta Kelar, Dony Tri Pamungkas Pulang ke Kampung Halaman
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Terkini
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan