SuaraJawaTengah.id - Kejadian tak mengenakan menimpa seorang pendaki wanita asal Desa Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Ia yang merupakan wanita satu-satunya, ditinggal oleh 6 rekannya karena sakit saat mencapai pos 2 jalur pendakian Gunung Slamet.
Adalah Elsa Qurrotul Aini, wanita berumur 19 tahun tersebut harus dievakuasi menggunakan tandu oleh tim SAR karena mengalami drop fisik.
Kejadian tersebut sempat viral di media sosial. Akun instagram @pendakilawas dalam postingannya menceritakan bagaimana kejadian itu bermula.
"Evakuasi di tengah gerimis + kabut, Seorang pendaki wanita atas nama Elsa Qurrotul Aini asal Banyumas naik Sabtu siang bersama 7 orang rekan. Korban satu-satu nya wanita dalam rombongan. Menjelang sore hari diperkirakan mengalami drop fisik di sekitar pos 2. Rekan korban ada yang melapor melalui Nomor Emergency dan kebetulan ada personil SAR Bambangan yang sedang bertugas menjadi pemandu kelompok Trip pendakian di dekat lokasi dan membantu mengkondisikan korban sampai pertolongan evakuasi datang," katanya.
"Kemudian korban dievakuasi menuju Basecamp, Setelah mendapatkan pertolongan dan perawatan keadaan korban cenderung membaik. Sangat disayangkan ke 7 rekan nya tidak ada yang ikut turun mendampingi korban dan lebih memilih melanjutkan pendakian ke puncak," lanjutnya.
Warganet dalam komentar postingan tersebut sangat menyayangkan dan tidak sedikit pula yang menghujat rekan-rekannya.
"Miris, Gunung bisa didaki lagi kapanpun, tapi teman lebih penting. Semoga menjadi pelajaran untuk kita agar mempersiapkan semua dengan matang dan utamakan keselamatan," tulis akun @jelajah_pendaki dalam komentar.
Senada dengan komentar tersebut, pemilik akun @hanggaprasetyo994 pun turut menyampaikan kekesalannya.
"Kalau kalian mau tau sifat sifat asli orang atau pasangan kalian, ajaklah naik gunung, kalian bakal kaget lihat sosok sifat aslinya," tulisnya.
Baca Juga: Satu Staf Positif Covid-19, KPU Purbalingga: Tahapan Pilkada Harus Berjalan
Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu (31/10/2020) lalu. Para rombongan tersebut merupakan pendaki umum. Bukan dari mahasiswa pecinta alam.
"Kronologi pendaki tersebut ada tujuh orang dan satu perempuan. Pendaki ini terpisah menjadi dua rombongan, yang satu camp di pos 3 sejumlah empat orang dan pos 2 ada tiga orang termasuk korban," katanya saat dihubungi, Selasa (3/11/2020).
Korban mengalami drop fisik dan lemah sehingga tidak bisa melanjutkan perjalan. Teman korban menitipkan agar melapor ke basecamp kepada pedagang dan pendaki lain karena kebetulan saat itu sedang rampai pendakian.
"Saya mendapat laporan jam 17.30 WIB. Kemudian kita memberangkatkan tim pukul 18.30 WIB karena harus dicek dahulu informasi tersebut. Setelah dijemput tim kami sampai ke Basecamp lagi pukul 23.30 WIB. Karena pada saat kejadian hujan jalur licin, jadi agak pelan turunnya," jelasnya.
Setelah turun ke Bascamp, Saiful meminta keterangan kepada teman-teman korban. menurut Saiful alasan para pendaki tersebut merasa nyaman karena temannya sudah dievakuasi.
Berita Terkait
-
Pemekaran Banyumas: Banyumas Barat Bakal Jadi Centra Industri
-
Gerobak Gorengan Sabet Film Dokumenter Pelajar Terbaik FFP 2020
-
Kocak! Sesama Anak Gunung, Usai Akad Pengantin Ini Angkut Ransel dan Tenda
-
Waspada! Hujan Lebat Mengancam, Banjir Terjadi di Banyumas
-
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Rel KA di Banyumas Bisa Dilalui Kembali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota